Aprilia dan Rivan mengalami cedera sehingga memutuskan tak bergabung dengan timnas bola voli indoor Indonesia di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Ketua Badan Tim Nasional PP PBVSI Loudry Maspaitella, pihaknya masih akan membicarakan lebih lanjut terkait kedua pemain.
"Akan tetapi, kami sudah mempersiapkan berbagai kemungkinan jika Rivan tidak bisa bergabung," ujar Loudry kepada BolaSport.com, di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019).
Pengurus masih akan membicarakan apa saja persoalan yang dihadapi Rivan agar bertemu titik temu.
Jika Rivan tidak bergabung, masih ada pemain yang diandalkan seperti Dimas (Saputra). Namun, bukan berarti dia pengganti karena Dimas punya keunikan sendiri," ucap Loudry.
Menurut Loudry, tanpa Rivan, tim voli putra dinilai sudah saatnya kembali meraih medali emas pada SEA Games Filipina 2019.
Terakhir kali timnas voli putra Indonesia merebut keping medali emas pada SEA Games Laos 2009 setelah mengalahkan Thailand.
Pada SEA Games Malaysia 2017, tim putra mempersembahkan medali perak setelah kalah dari Thailand.
"Saya kira sudah saatnya tim putra mendapat medali emas karena Thailand sedang masa transisi. Sementara itu, pemain Indonesia sedang masa golden age," ucap Loudry.
"Selain itu, pemain pelapis sudah disiapkan sehingga ketika periode Rendy Tamamilang dkk sudah habis, masih ada pelapis yang sudah siap menggantikannya. Mereka tinggal membutuhkan jam terbang," ujar legenda tosser Indonesia itu.
Dikonfirmasi terpisah, Rivan mengatakan bahwa dia mengalami cedera ACL (ligamen lutut).
"Sebelumnya, saya sudah berlatih di pelatnas selama sebulan. Namun, saya ada riwayat cedera sehingga mundur dari pelatnas," kata Rivan kepada BolaSport.com.
"ACL kiri saya putus total, sementara ACL kanan robek separuh berdasarkan hasil MRI keterangan dokter. Saya harus menjalani rehabilitasi, tetapi harus operasi lebih dulu dan terapi enam bulan-setahun baru bisa latihan berat lagi," tutur Rivan.
Menurut Rivan, jika dipaksa latihan pelatnas dan menjalani latihan berat, risikonya akan besar buat dirinya.
Setelah Proliga 2019 berakhir, Rivan Nurmulki dan Aprilia Manganang diketahui bergabung dengan tim voli di Negeri Gajah Putih.
Rivan bergabung dengan tim Rakhon Ratchasima, sedangkan Aprilia direkrut oleh Supreme Chonburi.
Keduanya didatangkan oleh tim papan atas di Thailand itu untuk mengarungi ajang Thai-Denmark Super League 2019 pada 19-23 Maret 2019.
Rivan Nurmulki dan Aprilia Manganang pun berhasil menorehkan prestasi gemilang pada ajang yang digelar di MCC Hall of The Mall Bangkapi, Bangkok, Thailand tersebut.
Baik Rivan maupun Aprilia mampu membawa tim mereka masing-masing tampil sebagai juara pada partai final Thai-Denmark Super League 2019 yang digelar Sabtu (23/3/2019).
Nakhon Ratchasima tampil sebagai kampiun usai memenangi laga dramatis kontra Air Force dengan skor 3-2 (26-24, 19-25, 18-25, 25-21, 15-10).
Adapun Supreme Chonburi yang tak terbendung sejak penyisihan sukses menjadi jawara seusai menang 3-1 atas Nakhon Ratchasima (25-21, 25-22, 22-25, 25-22).
Tak hanya mempersembahkan gelar juara untuk tim, dua penggawa tim nasional voli Indonesia itu juga berhasil menyabet penghargaan individu sebagai pemain terbaik (Most Valuable Player/MVP).
Sementara itu, tim voli Indoor putra Indonesia untuk SEA Games Filipina 2019 ditangani oleh pelatih asing asal China, Li Qiujiang. (Delia Mustikasari)
https://bola.kompas.com/read/2019/08/13/18581948/aprilia-manganang-dan-rivan-nurmulki-absen-saat-sea-games-2019