Ratu Tisha: PSM Wakili Indonesia ke Piala AFC 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - PSM Makassar dipastikan mewakili Indonesia untuk ajang Piala AFC 2020 mendatang.

Kepastian itu disampaikan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, seusai PSM berhasil menjuarai Piala Indonesia 2018-2019.

PSM juara setelah mengalahkan Persija Jakarta dengan agregat 2-1 di final.

PSM menang 2-0 pada final leg kedua di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, Selasa (6/8/2019).

"Dengan gelar juara dan penyelenggaraan final yang lancar, PSM dipastikan bisa mewakili Indonesia di AFC Cup 2020," kata Tisha dikutip dari laman PSSI.

Piala Indonesia tercatat resmi untuk menempatkan wakil Indonesia di AFC Cup.

Jadi, penyelenggaraan tidak boleh menimbulkan cela yang bisa berpengaruh ke performa Indonesia di AFC.

"Selamat buat PSM yang tampil sebagai juara. Pertandingan berjalan lancar dan sangat baik dari sisi penyelenggaraan," kata Ratu Tisha.

Tisha juga menyampaikan terima kasih kepada suporter PSM yang dinilainya telah menunjukan kedewasaan dan kebesaran hati.

Ia juga menganggap suporter PSM tampil kreatif dan menjaga ketertiban selama pertandingan berlangsung.

PSSI juga menyampaikan apresiasi kepada Panpel dan Manajemen PSM yang responsif dalam memenuhi rekomendasi PSSI.

"Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap jajaran Polrestabes Makassar, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Markas Besar Polri," kata Tisha.

"Demikian juga dengan anggota TNI dan unsur keamanan lain yang ikut membantu mempersiapkan penyelenggaraan pertandingan dengan sangat baik," ucapnya.

PSM sebelumnya juga mewakili Indonesia pada Piala AFC 2019. Ada dua klub yang mewakili Indonesia pada di kompetisi kasta kedua Asia tersebut.

Selain PSM, satu klub lainnya adalah Persija. Persija tampil dengan status juara Liga 1 2018, sedangkan PSM runner-up.

Tahun lalu, Piala Indonesia belum melahirkan tim yang menjadi juara.

Piala Indonesia musim 2018-2019 merupakan yang pertama kalinya digelar setelah vakum sejak 2012.

Turnamen seperti Piala Indonesia di Tanah Air sudah ada sejak 1985, tetapi dengan nama berbeda.

Antara 1985 dan 1989, turnamen sesama tim Galatama itu berlabel Piala Liga, pernah dengan nama sponsor Milo dan Bank Summa.

Vakum tiga tahun, kemudian Piala Galatama lahir pada 1992 dan hanya dua kali muncul dengan penyelenggaraan pada 1994.

Sejak Perserikatan dan Galatama dilebur pada 1994-1995, turnamen seperti Piala Indonesia baru ada lagi pada 2005.

Ketika itu, Piala Indonesia menggunakan nama sponsor menjadi Copa Dji Sam Soe.