Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertanyaan bagi Timnas Argentina Setelah Tragedi di Kota Seribu Gereja

KOMPAS.com - Timnas Argentina menghuni dasar klasemen Grup B Copa America 2019 setelah Paraguay bermain imbang kontra Qatar, Senin (17/6/2019) pagi WIB. Hasil ini semakin menekan Lionel Messi cs agar memenangi laga kedua mereka kontra Paraguay pada Rabu (19/6/2019).

Lionel Messi cs menelan kekalahan 0-2 kontra Kolombia pada laga perdana di Copa America 2019.

Hasil di Salvador de Bahia, yang mendapat julukan Kota Seribu Gereja dari situs UNESCO, terhitung langka karena sudah empat dekade berselang sejak Albiceleste tumbang pada partai pertama mereka di Copa America.

Kekalahan tersebut meneruskan catatan buruk Timnas Argentina pada laga awal turnamen, setelah mereka ditahan Islandia 1-1 pada partai perdana Piala Dunia 2018.

Formula untuk bangkit tak gampang dicari. Mentalitas para pemain asuhan Lionel Scaloni akan sangat diuji.

Apalagi, Copa America 2019 menjadi turnamen internasional pertama bagi 14 dari 23 pemain Timnas Argentina. Tekanan publik dan media Argentina akan sangat menguji ketangguhan mental mereka.

"Di Argentina, setiap kekalahan selalu dianggap sangat serius dan kami mengambil segalanya ke ujung maksimum," tutur Lionel Messi kepada TYC Sports.

"Kami harus menguatkan diri sendiri, berpikir tentang laga ke depan dan tak putus asa. Masih banyak yang bisa diperjuangkan, laga-laga tersisa akan menjadi kunci," lanjutnya.

Selazimnya, media-media mereka langsung membedah kegagalan di Salvador.

Argentina tak dapat menyentuh bola pada babak pertama laga kontra Kolombia.

Posisi bek kanan yang dihuni Renzo Saravia paling banyak diekspos pada laga kontra Kolombia. Kedua gol Kolombia datang dari sisi bek FC Porto tersebut.

Argentina tidak ada solusi natural sebagai pengganti, Scaloni tak mempunyai bek kanan murni di skuat walau Juan Foyth dan Milton Casco dapat turun di posisi tersebut.

Harian Clarin juga menekankan bagaimana Sergio Aguero kewalahan menghadapi lini belakang Kolombia sementara para gelandang tim tak dapat menyokong Lionel Messi.

"Kami punya strategi untuk bertahan dan menunggu bola. Namun, kami terlalu jauh di belakang ketika memenangi bola kembali, jarak kami dengan Leo dan Aguero sangat jauh," ujar gelandang Leandro Paredes.

La Nacion pun mengkritik apa yang mereka lihat dari laga pertama.

"Jika strateginya adalah bermain lebih dekat ke pertahanan dan keluar menyerang dengan cepat, pemilihan pemain di tengah sangatlah buruk," tulis Editor Olahraga La Nacion, Cristian Grosso.

"Paredes, Guido Rodriguez, dan Giovani Lo Celsco tak punya karakteristik tepat untuk bermain serangan balik," lanjutnya.

Ia lalu mengatakan bahwa Scaloni melakukan kesalahan fatal kontra Kolombia, seperti ia salah kala menurunkan lima bek saat Argentina tumbang 1-3 kontra Venezuela di Madrid, dan juga saat memastikan nama-nama pemain untuk Copa America 2019.

Keputusan memainkan Angel Di Maria, yang terakhir merumput bersama Argentina pada kekalahan 3-4 dari Perancis di babak 16 besar Piala Dunia 2018, sebagai starter juga dikritik.

Apalagi, Di Maria ditarik setelah turun minum.

"Jika tak yakin dengan sang pemain, Di Maria seharusnya tak diturunkan dari awal," tulisnya lagi. "Sekarang, Scaloni terlihat kelimpungan, insecure, dan kerap mempertanyakan keputusan sendiri."

Para analis mempertanyakan bagaimana anak asuh Scaloni tak memiliki strategi jelas saat menguasai bola.

Dari susunan pemain, ide Scaloni terlihat untuk mendukung Messi lewat mobilitas Giovani Lo Celso, Leandro Paredes, Angel Di Maria, dan Aguero.

Akan tetapi, Argentina tak pernah menekan lawan dengan superioritas pemain. Pada beberapa kesempatan terlihat seorang pemain Argentina dikelilingi 2-3 pemain lawan. 

"Seperti tim tak percaya dengan persiapan yang telah dikerjakan. Penguasaan bola dan dominasi permainan yang diaplikasikan pada laga-laga pertama Scaloni tampak dilupakan," ujar pandit di TYC Sports.

Media sama juga mengatakan bahwa tim tak perlu mengubah struktur mereka terlalu banyak secara bertahan.

Akan tetapi, mereka dikatakan punya masalah serius dalam mengirim umpan ke depan sehingga tak perlu tergantung kepada aksi individu atau keberuntungan untuk menjebol gawang lawan.

Kini, Timnas Argentina telah tiba di Belo Horizonte jelang laga kontra Paraguay.

Lionel Messi cs tiba di hotel setelah menempuh perjalanan udara satu setengah jam dari Salvador dan satu jam perjalanan darat ke hotel.

Di hotel Holday Garden Inn, para pemain dan ofisial tim Argentina akan menghuni seluruh lantai 18.

Lionel Scaloni cs akan memimpin latihan tim pada Senin (17/6/2019) pagi waktu setempat sebagai persiapal laga dua hari kemudian.

Setidaknya, Belo Horizone akan menjadi kota yang akan lebih nyaman bagi para pemain ketimbang Salvador de Bahia.

Perbedaan suhu mencapai 10 derajat lebih sejuk ketimbang di Salvador yang dapat mencapai 28 derajat celcius.

Di suhu yang lebih bersahabat inilah, Timnas Argentina akan mencoba bangkit dari kisah pahit di Kota Seribu Gereja.

https://bola.kompas.com/read/2019/06/17/20010018/pertanyaan-bagi-timnas-argentina-setelah-tragedi-di-kota-seribu-gereja

Terkini Lainnya

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke