KOMPAS.com - Maurizio Sarri akhirnya resmi menangani Juventus pada musim depan. Mantan pelatih Chelsea itu telah diumumkan untuk menangani jawara Italia 2018-2019 itu setelah hanya semusim di Stadion Stamford Bridge.
Seperti yang dilansir dari situs resmi klub, Sarri akan menangani Juventus untuk tiga tahun ke depan.
Selama satu dekade ke belakang, Bianconeri, julukan Juventus, telah sukses memenangi delapan titel Serie A - kasta tertinggi Liga Italia. Namun masalahnya, mereka saat ini sedang mencari trofi Liga Champions yang lama hilang.
Bahkan, demi meraih ambisi itu, Juventus rela mendatangkan Cristiano Ronaldo yang sebelumnya sudah memenangi empat gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Maklum, kali terakhir mereka mengangkat trofi "Si Kuping Besar" pada 1996.
Melihat situasi itu, legenda hidup Juventus Gianluigi Buffon mengomentari bergabungnya Sarri ke mantan klubnya.
"Juventus sedang mencari gelar Liga Champions dan ingin mencoba dengan cara berbeda. Memulai dari sudut pandang yang sangat sulit untuk mengembangkan skuad," kata Buffon, seperti dilansir Daily Mirror.
"Sarri bukan seorang revolusi, bukan juga ahli judi. Dia merepresentasikan sebuah jalan yang belum mampu diraih oleh pelatih lain."
Buffon memang patut cemas dengan track record Sarri. Sejak memulai karier kepelatihannya pada 1990, mantan pelatih Napoli itu hanya memperoleh satu trofi mayor.
Namun, akhirnya pihak Juventus berani mendatangkan Sarri karena kesuksesannya membawa Chelsea juara Liga Europa 2018-2019.
https://bola.kompas.com/read/2019/06/17/12000008/gabung-juventus-sarri-langsung-ditantang-gelar-liga-champions