KOMPAS.com - Pelatih Arsenal, Unai Emery, membocorkan strategi timnya bisa melaju ke final Liga Europa musim ini.
Jelang laga puncak melawan Chelsea, Rabu (29/5/2019) atau Kamis dini hari WIB, Emery mengatakan perlunya menciptakan konflik antarpemain demi perkembangan tim.
"Terkadang anda perlu menciptakan sebuah konflik dengan para pemain," kata Emery, seperti yang dilansir BolaSport.com dari Evening Standard.
"Konflik adalah hal yang normal. Setiap hari kami terlibat konflik untuk menuntut mereka semakin kompetitif dan saling memahami," imbuhnya.
Emery melanjutkan, strategi itu bukan berasal dari pikirannya sendiri. Ia mengaku mendapat inspirasi itu dari pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Persisnya saat Pep menangani Barcelona pada kurun waktu 2008-2012. Barcelona yang terkenal dengan tiki-taka waktu itu, bersama Pep sanggup memenangi 14 trofi selama empat tahun.
"Saya tahu bahwa Guardiola selesai setelah empat tahun (masa kepelatihan) di Barcelona. Saya pun selesai setelah empat tahun di Valencia (2008-2012) dan Sevilla (2013-2016)," ucap Emery.
Dari apa yang dilakukan Pep Guardiola tersebut, Emery berhasil menjadi pelatih yang disegani di kompetisi Eropa, khususnya di UEFA European League atau Liga Europa.
Emery memang dikenal sebagai spesialis Liga Europa. Bersama Sevila, ia berhasil membawa tim berjulukan Los Rojiblancos itu memenangi trofi Liga Europa selama tiga tahun berturut-turut (2014, 2015, 2016). (Bagas Reza Murti)
https://bola.kompas.com/read/2019/05/29/14160088/final-liga-europa-emery-sebut-taktiknya-terinspirasi-dari-pep