Tindakan dan cara yang ditunjukkan tim Laskar Isen Mulang itu dituding kurang sportif karena mengulur-ngulur jalannya pertandingan untuk bisa mencuri poin.
Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, menyatakan, jatuhnya banyak pemain disebut bukan bagian dari strategi tim. Namun, secara alamiah, anak asuhnya cukup kelelahan meladeni perlawanan Persebaya sepanjang laga.
Ia pun membantah bahwa timnya disebut bermain kurang sportif.
"Ini suatu pertandingan melelahkan. Mereka capek, tetapi mereka paksakan untuk mengikuti pemain Persebaya yang sangat lincah," kata Gomes seusai pertandingan.
Ia menyebut, memang banyak pemainnya yang mengalami kram di bagian kaki. Kata Gomes, pemainnya tidak bisa bermain dengan kondisi maksimal selama 90 menit.
"Bukan cuma satu, Dimas Galih dua kakinya kram. Kami akan pulihkan kondisi mereka, mudah-mudahan pertandingan selanjutnya lebih baik," ujar dia.
Gomes juga menegaskan timnya tidak bermain bertahan saat menghadapi Persebaya. Para pemain selalu menyesuaikan permainan dengan situasi di atas lapangan dan bermain sangat efektif.
"Kami defend pada waktu tidak pegang bola. Namun, pada waktu kami pegang bola, kami selalu main di depan, long pass, counter attack sangat baik, sangat efektif," kata dia.
Menurut Gomes, serangan demi serangan yang dilancarkan Persebaya membuat timnya harus turun untuk bisa meredam permainan Persebaya.
"Kami harus kompak juga di belakang agar mereka tidak bisa menembus pertahanan kami. Namun, setelah rebut bola, kami coba cetak gol lagi," ujar Gomes.
https://bola.kompas.com/read/2019/05/22/12400028/persebaya-vs-kalteng-putra-gomes-bantah-timnya-bermain-kurang-sportif