Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Filosofi Bayern Muenchen dan Hari Kebangkitan Nasional

Kemenangan telak atas Eintracht Frankfurt pada pertandingan pekan ke-34 Bundesliga musim 2018-2019 berujung gelar ke-29 bagi Die Roten, julukan Bayern Muenchen.

Jumlah 29 gelar itu amatlah fantastis dan menjadikan mereka sebagai klub tersukses di Jerman. Tujuh dari 29 gelar itu didapat Bayern secara beruntun dalam tujuh tahun terakhir.

Prestasi yang mentereng itu membuat Bayern Muenchen tak hanya menobatkan diri sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, pun salah satu merek terbaik di dunia.

Berdasarkan Forbes, Bayern saat ini berada di posisi keempat dunia The Most Valuable Football Brands in the World dengan nilai merek 1.406 juta dollar AS.

Nilai sebesar itu membuat Bayern unggul atas tim kaya lain, seperti Paris Saint-Germain dan Manchester City. Mereka cuma berada di bawah Manchester United serta dua klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.

"Saya selalu punya pandangan bahwa Bayern bisa bertransformasi dari klub kecil menjadi merek global," kata Uli Hoeness, presiden klub saat diwawancarai Deutsche Welle pada 2017.

Uli Hoeness merupakan sosok penting pada keberhasilan Bayern dalam satu dekade terakhir, baik dari segi prestasi maupun bisnis tersebut.

Legenda sepak bola Jerman itu menanggalkan jabatan manajer tim pada 2009 dan dipromosikan menjadi presiden klub.

Saat pertama kali berpidato dalam kapasitas Presiden Bayern, Uli Hoeness mengingatkan kembali publik Bavaria akan pentingnya filosofi klub, Mia san Mia.

Filosofi itu lantas hadir secara fisik pada 2010 saat perayaan 110 tahun klub. Seperti halnya You'll Never Walk Alone di Liverpool, Mia san Mia juga hadir di tribune Allianz Arena, kostum pemain, hingga instrumen lain klub, seperti media sosial.

Secara harfiah, Mia san Mia punya arti "Kita adalah Kita". Namun, frasa itu bukan sekadar slogan.

"Untuk memahami Mia san Mia, Anda harus tahu terlebih dahulu kultur masyarakat Bavaria," kata Hoeness saat menjelaskan pembuatan film The Phenomenon of Mia san Mia.

"Itu adalah keinginan kami untuk saling membantu satu sama lain. Hal itu berlaku bagi semua orang," tuturnya lagi.

Dalam penjabarannya, ada 16 butir dari filosofi Mia san Mia.

  1. Mia san ein Verein – We are one club. Kita semua terbentuk lantaran sejarah klub. Kita semua terlibat dalam perkembangannya, dan saling berbagi nilai yang sama.  
  2. Mia san Botschafter – We are ambassadors. Semua orang, baik pemain, staf, maupun suporter membangun citra klub. Menjadi tanggung jawab semua orang untuk hidup sesuai nilai klub dan berkontribusi pada citra positif klub. 
  3. Mia san Vorbilder – We are role models. Pemain dan staf akan menjadi model panutan kepada suporter. Pemain muda akan melihat mereka dan berharap bisa mengikuti jejaknya. Suporter juga bisa menjadi model panutan fans tim lain. Kita harus mendukung tim baik dalam periode baik maupun buruk. 
  4. Mia san Tradition – We are tradition. Kita harus selalu bangga pada tradisi dan sejarah klub, dalam maupun luar lapangan.  
  5. Mia san Innovation – We are innovation. Kita seharusnya bisa mencari cara baru untuk meningkatkan citra dari sisi keolahragaan, finansial, tradisi, maupun filantropi.  
  6. Mia san Selbstvertrauen – We are self-belief. Kita punya ekspektasi tinggi terhadap diri sendiri. Kita percaya pada kualitas klub ini dan tak gentar hadapi siapa pun. Kita selalu menargetkan memenangi tiap laga serta bermain menyerang dan bertahan secara berani.  
  7. Mia san grenzenlos – We are diversity. Kita menerima perbedaan semua orang, baik dari sisi ras, agama, maupun keyakinan. Kita percaya bahwa bisa belajar dari keberagaman budaya dan kita dibentuk akan hal tersebut. Moto Bayern ini sama dengan Uni Eropa, "United in diversity".
  8. Mia san Fussball – We are football. Klub ini menyatukan orang-orang dari beragam perjalanan hidup mereka dan dipersatukan dengan permainan yang indah di lapangan hijau.  
  9. Mia san Respekt – We are respect. Saling respek antara pemain, staf pelatih, dewan direksi, dan suporter menjadi hal fundamental klub dalam meraih kesuksesan.  
  10. Mia san Freude – We are joy. Para pemain melakukan hal yang dicintainya. Mereka harus senang bermain untuk Bayern dan bukan sekadar bertarung demi uang. Bayern juga menjadi sumber hiburan bagi suporter. Namun, mereka juga harus siap menerima kekalahan ketika terjadi dan tak merusak kegembiraan orang lain.  
  11. Mia san Treue – We are loyal. Kita bangga pada loyalitas pemain. Kita loyal terhadap pemain yang lahir dari akademi dan mereka punya kesempatan sama untuk bermain. Kita loyal kepada mantan pemain. Kita juga harus setia sebagai fans, dalam periode baik atau buruk.  
  12. Mia san Partner – We are partners. Dalam kemenangan atau kekalahan, kita selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain, tak peduli apa pun kondisinya.  
  13. Mia san Heimat – We are home-loving. Kita bangga akan Kota Muenchen dan akan melakukan hal terbaik secara bersama-sama untuk melestarikan sejarah yang membentuknya.  
  14. Mia san Motor – We are dynamic. Kita tidak cuma diam dan terjebak pada masa lalu. Kita dinamis dan inovatif dan akan selalu mencoba hal baru untuk berkembang dan menjaga klub tetap di level atas, tanpa meninggalkan nilai-nilai klub.  
  15. Mia san Verantwortung – We are responsibility. Kita semua punya kewajiban untuk menjadi contoh positif bagi orang lain. Kita bertanggung jawab pada tindakan kita sendiri, termasuk ketika mengalami kegagalan. 
  16. Mia san Familie – We are family. Kita merupakan satu keluarga, saling berbagi sepanjang hidup kita. Sekali sebagai Bavarian, akan selalu menjadi Bavarian. 

Enam belas butir dari filosofi Mia san Mia itu dipraktikkan oleh Die Roten dalam setiap sendi kehidupan klub, termasuk juga fans, khususnya warga Bavaria, tidak melulu sepak bola.

Mia san Mia memang cocok diterapkan dalam setiap sendi kehidupan, tak hanya bagi Bayern atau warga Bavaria, pun kita warga dunia, termasuk Indonesia, yang pada Senin, 20 Mei 2019, ini memperingat Hari Kebangkitan Nasional.

Kebangkitan Nasional adalah momentum ketika rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme timbul. Kesadaran nasional sebagai orang Indonesia itu ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Semangat persatuan dan kesatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo itulah yang harusnya kita munculkan kembali setelah bangsa ini terpolarisasi menjadi dua kubu saat pemilihan umum dan pemilihan presiden lalu.

Filosofi Bayern Muenchen, Mia san Mia, bisa kita jadikan acuan untuk mengembalikan bahwa bangsa ini adalah satu keluarga, Mie san Familie.

Kita semua adalah satu keluarga. Kita berbagi segalanya sepanjang sisa hidup kita. Sekali terlahir sebagai orang Indonesia, akan selamanya sebagai orang Indonesia.

Mia san Grenzenlos, bersatu dalam keberagaman. Bangsa ini pun begitu beragam, baik dari suku bangsa, ras, agama, hingga bahasa.

Dengan keberagaman itu, kita seharusnya bisa menerima semua orang, tak peduli latar belakang mereka apa.

Kita harus percaya bahwa kita bisa belajar dari keberagaman kultur tersebut. Nilai bangsa ini dibentuk dari situ.

Mia san Respekt, Mia san Verantwortung. Untuk bisa saling menerima, setiap orang harus memiliki respek satu sama lain. Kita juga harus saling bertanggung jawab satu sama lain.

Karena bagaimanapun juga, Mia san Verein, kita itu satu klub bernama Indonesia. Mia san Heimat, kita bangga akan Indonesia dan akan melakukan segala yang terbaik untuk negara ini.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional...

https://bola.kompas.com/read/2019/05/20/08250048/filosofi-bayern-muenchen-dan-hari-kebangkitan-nasional

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pembelajaran dari Piala Dunia U17 2023 demi Sepak Bola Tanah Air

Pembelajaran dari Piala Dunia U17 2023 demi Sepak Bola Tanah Air

Internasional
Hal Menarik dari Penganugerahan Gelar Piala Dunia U17 2023

Hal Menarik dari Penganugerahan Gelar Piala Dunia U17 2023

Internasional
Man United Keok, Ten Hag dan Martial Cekcok

Man United Keok, Ten Hag dan Martial Cekcok

Liga Inggris
BERITA FOTO Final Piala Dunia U17 2023: Jerman Juara, Mental Baja Panser Muda

BERITA FOTO Final Piala Dunia U17 2023: Jerman Juara, Mental Baja Panser Muda

Internasional
Jerman Juara Piala Dunia U17 2023, Perancis Kembali Sial di Final

Jerman Juara Piala Dunia U17 2023, Perancis Kembali Sial di Final

Internasional
David da Silva Buru 100 Gol di Liga 1, Beri yang Terbaik untuk Persib

David da Silva Buru 100 Gol di Liga 1, Beri yang Terbaik untuk Persib

Liga Indonesia
Milan Vs Frosinone: Assist Mike Maignan Tepat di Kaki, Sempurna

Milan Vs Frosinone: Assist Mike Maignan Tepat di Kaki, Sempurna

Liga Italia
Hasil Drawing Euro 2024: Italia dan Spanyol Satu Grup

Hasil Drawing Euro 2024: Italia dan Spanyol Satu Grup

Internasional
Piala Dunia U17 2023: Dibuka Sejarah Indonesia, Diakhiri Jerman dengan Histori

Piala Dunia U17 2023: Dibuka Sejarah Indonesia, Diakhiri Jerman dengan Histori

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal di Puncak, MU Kalah, Gol 15 Detik

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal di Puncak, MU Kalah, Gol 15 Detik

Liga Inggris
Daftar Juara Piala Dunia U17 2023: Jerman Terbaru Sambil Ukir Sejarah

Daftar Juara Piala Dunia U17 2023: Jerman Terbaru Sambil Ukir Sejarah

Internasional
Hasil Newcastle Vs Man United 1-0: Gol Bersejarah, Setan Merah Kalah

Hasil Newcastle Vs Man United 1-0: Gol Bersejarah, Setan Merah Kalah

Liga Inggris
Hasil Milan Vs Frosinone: Gol Langka Luka Jovic, Kiper Cetak Assist

Hasil Milan Vs Frosinone: Gol Langka Luka Jovic, Kiper Cetak Assist

Liga Italia
Hasil Arsenal Vs Wolves: Arsenal Berhasil Pertahankan Puncak Klasemen

Hasil Arsenal Vs Wolves: Arsenal Berhasil Pertahankan Puncak Klasemen

Liga Inggris
Jerman Juara Piala Dunia U17 2023: Bangga Ukir Sejarah di Indonesia, Stadion dan Lapangan Bagus

Jerman Juara Piala Dunia U17 2023: Bangga Ukir Sejarah di Indonesia, Stadion dan Lapangan Bagus

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke