Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disanksi Rp 75 Juta atas Kericuhan di Sleman, Arema FC Ajukan Banding

CEO Arema FC, Agoes Soerjanto, mengaku berang dengan keputusan Komdis itu sebab kericuhan justru terjadi karena panitia pelaksana pertandingan tidak siap. Karena itu, Arema FC yang merupakan tim tamu akan mengajukan banding atas sanksi yang diterimanya.

"Apalagi ini laga pembuka, panpel tentunya sudah harus mempersiapkan jauh lebih baik dari laga biasa. Faktanya, justru timbul ricuh karena ketidaksiapan panpel. Jika tidak siap sejak awal, ajukan penundaan," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (20/5/2019).

Agoes menilai, panitia pelaksana pertandingan PSS Sleman telah gagal menjalani amanah sebagai tuan rumah laga pembuka kompetisi Liga 1. Padahal, laga pembuka sangat penting karena dihadiri oleh kepala daerah setempat, petinggi PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara.

Agoes mengatakan, sejak awal, Aremania atau suporter Arema FC sudah berkoordinasi dengan pihak panpel terkait dengan kuota sebanyak 2.000 tiket yang disediakan. Sayang, Aremania yang datang pada laga pembuka tidak diberikan rasa aman.

"Bayangkan, Aremania seminggu sebelum berangkat ke Sleman sudah koordinasi dengan manajemen, juga panpel, terkait keberangkatan, keamanan, dan soal tiket," katanya.

Terlepas dari adanya klaim bahwa kericuhan itu akibat ulah provokator, Agoes menilai panpel telah gagal menjalankan tugasnya karena tidak sanggup menguasai keadaan.

Agoes juga menyayangkan pernyataan salah satu panpel yang semakin memprovokasi Aremania saat kericuhan berlangsung. Padahal, pihak panpel sudah mendapat pelatihan dari LIB selaku penyelenggara kompetisi.

Agoes menyampaikan, berdasarkan laporan kepolisian, ratusan Aremania menjadi korban kericuhan itu. Kendaraan yang ditumbangi Aremania, seperti bus, minibus, mobil, serta motor rusak.

"Bahkan, Aremania di luar stadion mulai laga berlangsung sampai pulang dilempari mercon, flare, kembang api, bahkan ada molotov, batu, dan benda benda tajam. Bagaimana tidak berdampak secara psikis kepada pemain dan suporter saat itu. Bahkan, sekarang masih ada yang mengalami trauma," katanya.

Atas dasar itu, Agoes mempertanyakan keputusan Komdis PSSI tersebut. Sebagai suporter tamu, Agoes menilai Aremania hanya berusaha bertahan dari berbagai pelemparan oleh suporter tuan rumah.

"Mereka sebagai tamu merasa ingin menahan diri. Bayangkan kalau mereka hanya diam. Akan banyak korban berjatuhan. Bayangkan kalau mereka tidak berusaha melindungi kendaraannya yang diserang," katanya.

"Harusnya obyektif Komdis mengambil keputusan. Jika mereka (Aremania) membalas karena ingin mempertahankan diri dihukum, saya khawatir ke depan akan berdampak pada perilaku suporter," katanya.

Agoes akan membawa semua bukti yang didapat saat kericuhan berlangsung sebagai landasan pengajuan banding atas sanksi tersebut.

Selain sanksi untuk Arema FC, Komdis juga mengeluarkan sanksi untuk panpel pertandingan PSS Sleman berupa penutupan sebagian stadion pada tribun selatan sebanyak empat kali dan denda Rp 50 juta.

Komdis juga memberikan sanksi untuk PSS Sleman berupa denda Rp 150 juta akibat ulah suporter yang menyebabkan pertandingan sempat terhenti.

https://bola.kompas.com/read/2019/05/20/07100078/disanksi-rp-75-juta-atas-kericuhan-di-sleman-arema-fc-ajukan-banding

Terkini Lainnya

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke