Sebelum pertandingan itu dimulai, Juventus melakukan semacam seremoni untuk mengucapkan terima kasih atas delapan tahun dedikasi sang pemain.
Pada seremoni tersebut, para pemain Juventus berbaris di sisi kiri dan kanan di depan lorong masuk stadion. Tak lama kemudian, Barzagli pun masuk melewati barisan para pemain yang menyambutnya sambil memberi tepuk tangan.
Di ujung barisan, Presiden Juventus, Andrea Agnelli, sudah menunggu. Ia kemudian memeluk Barzagli dan membacakan pidato terima kasih untuk sang pemain.
Wajah Barzagli tampak terharu. Ia terlihat berusaha menahan tangis seusai mendapatkan sambutan yang begitu hangat dan istimewa, terutama dari para suporter di stadion yang menyanyikan yel-yel untuknya.
Barzagli sendiri kemudian dimainkan sebagai starter pada laga kontra Atalanta. Ia diduetkan bersama Leonardo Bonucci di jantung pertahanan.
Pada menit ke-61, Barzagli lalu ditarik keluar dan digantikan oleh Mario Mandzukic. Ia kembali mendapatkan aplaus dari para suporter dan disalami oleh rekan-rekan setim, pemain lawan, serta wasit.
Saat itulah tangis Barzagli pecah. Pemain yang mengantarkan Italia juara Piala Dunia 2006 itu tak kuasa lagi membendung air matanya.
Sesaat sebelum duduk di bangku cadangan, Barzagli tampak lama memeluk pelatih Massimiliano Allegri yang juga akan hengkang dari Juventus.
Selama sekitar delapan tahun memperkuat Juventus, Barzagli tercatat tampil dalam 281 pertandingan dan mencetak dua gol pada berbagai kompetisi.
Ia menjadi bagian dari kesuksesan Juventus meraih delapan gelar scudetto secara beruntun, lalu empat trofi Supercoppa Italiana, serta empat kali juara Coppa Italia.
Beberapa tahun terakhir, Barzagli dikenal karena menggalang pertahanan yang tangguh di lini belakang Juventus bersama Bonucci dan Giorgio Chiellini.
Tiga bek Italia itu kemudian dikenal secara ikonik dengan BBC, atau singkatan dari Barzagli-Bonucci-Chiellini.
Perjalan bersama Juventus menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Barzagli. Ia pun mengakui telah menjadi sosok pribadi yang lebih baik selama memperkuat Bianconeri.
"Saya punya rasa lapar yang tak pernah saya dapatkan sebelumnya. Sebelumnya, mental saya medioker, dan saya hanyalah pemain medioker," kata Barzagli dikutip dari situs Juventus.
"Saya tak tahu apa yang terjadi di Juventus. Namun, mentalitas saya berubah. Saya tak tahu bagaimana proses itu terjadi, tetapi tak ada yang bisa mengubah itu lagi," ucapnya.
Ignazio Abate juga berpisah dengan Milan
Pada beberapa jam sebelumnya, bek sayap veteran AC Milan, Ignazio Abate, juga menjalani laga perpisahannya. Ia tercatat telah memperkuat klub itu selama 10 tahun.
Abate, 32 tahun, juga mendapatkan sambutan hangat dari para suporter jelang kick-off laga Milan versus Frosinone di Stadion San Siro.
Suporter Rossoneri membentangkan spanduk bertuliskan "10 tahun penuh komitmen dan kerendahan hati. Anda mendapatkan kehormatan dari ultras. Terima kasih, Ignazio".
Seperti halnya Barzagli, Abate juga tampak menitikkan air mata saat ditarik keluar pada menit ke-84. Ia mendapatkan aplaus dari para pemain dan suporter.
Abate sendiri merupakan pemain jebolan akademi Milan. Ia kemudian sempat bertualang ke Napoli, Piacenza, Modena, Empoli, Torino, lalu kembali lagi ke Milan sebagai pemain utama pada 2009.
https://bola.kompas.com/read/2019/05/20/06500028/haru-di-perpisahan-barzagli-dengan-juventus-dan-abate-dengan-ac-milan