KOMPAS.com - Keberhasilan Tottenham Hotspur melaju secara dramatis ke final Liga Champions menggema sampai ke Manchester.
Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino mengatakan bahwa ia bisa meninggalkan timnya jika telah menjuarai kompetisi terakbar antarklub Eropa itu.
Mauricio Pochettino mengimplikasikan kalau ia bisa pergi dari Tottenham Hotspur apabila Spurs menjuarai Liga Champions.
"Akan fantastis bukan bila kami juara? Saya dapat menutup babak lima tahun dan pulang," tutur Pochettino pada konferensi pers sebelum laga leg kedua semifinal Liga Champions kontra Ajax Amsterdam, Kamis (9/5/2019) dini hari WIB.
Jawaban itu tampak membuat beberapa reporter kaget dan menyangka sang pelatih bercanda. Ia pun diminta untuk mengklarifikasi komentar tersebut.
"Ini bukan lelucon, kenapa memang?" ujar Pochettino dengan nada serius.
"Menjuarai Liga Champions dengan kondisi seperti ini, musim ini. Mungkin saya perlu berpikir lebih untuk melakukan hal berbeda di masa depan," tutur Pochettino lagi, menyinggung fakta kalau ia tidak belanja satu pemain pun dalam dua jendela transfer terakhir.
"Karena, untuk mengulang keajaiban ini, Anda tahu.... Namun, apa pun yang terjadi saya pasti akan pulang besok seusai laga," ujarnya.
Pochettino bisa jadi bercanda, tentu ia harus pulang setelah berlaga di Amsterdam. Komentar ini pun tak membuat fokus anak buahnya kabur.
Spurs malah memainkan 45 menit terbaik sepanjang musim dengan memutar balik defisit tiga gol dalam laga terbesar mereka.
Namun, komentar Pochettino tadi bisa jadi membuat para petinggi Man United menyesali keputusan membuat permanen kontrak Ole Gunnar Solskjaer.
Penampilan impresif Tottenham dalam perjalanan ke final Liga Champions, plus gairah dan cinta Pochettino ke klubnya merupakan hal yang persis dicari Man United dari seorang pelatih.
Bukan rahasia kalau Man United terus mengikuti perkembangan Mauricio Pochettino di Spurs, setidaknya sejak 2016.
Pada akhir Desember 2018, setelah Jose Mourinho dipecat dan Ole Gunnar Solskjaer datang sebagai pelatih interim, kabar yang beredar di media adalah Man United ingin bersabar sebelum bergerak untuk Pochettino.
Hubungan dekat Executive Vice Chairman Man United, Ed Woodward, dengan chairman Spurs, Daniel Levy, dikatakan bisa menjadi jembatan penghubung yang bisa mengantar Pochettino dari London ke Manchester pada akhir musim.
Menurut beberapa sumber, petinggi Setan Merah mengira bahwa mendatangkan Pochettino pada tengah musim adalah mustahil karena Spurs bersiap pindah ke stadion baru dan klub terus melaju di Liga Champions.
Mereka juga memantau kekosongan kursi kepelatihan di Real Madrid. Pochettino digadang-gadang sebagai salah satu calon pelatih baru Madrid pada awal 2019.
Namun, Ed Woodward membuat kontrak Solskjaer permanen pada akhir Maret berkat serangkaian hasil impresif, di antaranya kemenangan 1-0 kontra Tottenham di Wembley dan comeback kontra Paris Saint-Germain.
Padahal, Real Madrid, sang saingan terberat, sudah menunjuk kembali Zinedie Zidane pada medio bulan sama.
Woodward dikatakan membuat keputusan ini secara emosional.
"Woodward digambarkan oleh mereka yang pernah bekerja dengannya sebagai orang cerdas dalam beberapa bidang, tetapi ia terlalu sering dipandu oleh emosi dalam urusan sepak bola," tulis Independent.
"Ia terobsesi dengan headline dan mood para penonton sepak bola."
Benar saja, sejak penunjukkan permanen Solskjaer, performa Manchester United terjun bebas.
Puncaknya, mereka gagal lolos ke Liga Champions musim depan walau peluang itu menjadi sangat terbuka setelah serangkaian performa panas Setan Merah sejak Solskjaer tiba hingga awal Maret.
Bahkan, jika Watford menjuarai Piala FA dan Man United finis peringkat keenam, Setan Merah bisa memulai musim depan hanya dengan bertanding di babak kualifikasi kedua Liga Europa pada 25 Juli.
Apabila skenario ini terjadi, persiapan pramusim klub akan berantakan. Klub memang dijadwalkan untuk melakoni laga pramusim yang akan menambah tebal kocek mereka pada 25 Juli di Shanghai, China.
Lawan mereka pada laga itu? Siapa lagi kalau garis takdir tidak mempertemukan mereka dengan Tottenham!
https://bola.kompas.com/read/2019/05/10/04000078/mauricio-pochettino-ke-final-liga-champions-man-united-boleh-menyesal