Hanna memutuskan gantung raket karena akan mengakhiri masa lajangnya dalam waktu dekat. Ia pun mulai mempertimbangkan untuk jadi pelatih.
"Biar enggak salah paham, aku cuma tidak akan bermain lagi di kejuaraan Sirnas ini atau kejuaraan apapun di Indonesia," ujar Hanna yang dikutip dari Djarum Badminton, Selasa (30/4/2019).
"Intinya aku enggak benar-benar meninggalkan bulu tangkis. Insya Allah saya mau menikah bulan Juni ini. Minta doa-nya semoga diberikan kelancaran," tutur perempuan berusia 24 tahun itu.
Hanna menutup penampilan terakhirnya di ajang Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sumatera Selatan Open 2019 dengan memboyong gelar juara nomor tunggal dewasa putri lewat kemenangan 21-19 dan 21-16 atas wakil PB Djarum Kudus, Dinar Dyah Ayustine.
Hanna mengaku jika pertandingan perpisahannya ini terasa begitu istimewa.
"Penampilan terakhir aku di Sirnas ini sangat berkesan. Rasanya campur aduk karena di satu sisi aku sedih. Sedihnya karena mungkin aku bakal kangen banget suasana pertandingan di Sirnas ini," ucap Hanna.
Setelah menikah nanti, Hanna mengaku terbayang untuk menjadi seorang pelatih. Bahkan, sudah ada beberapa pihak yang menawarkannya.
"Tetapi, belum tahu juga karena aku belum bisa memutuskan sekarang, mungkin nanti setelah nikah," tutur Hanna.
Hanna Ramadini meninggalkan pemusatan latihan PBSI pada tahun 2018 lalu. Sejak itu, dia lebih sering malang melintang pada ajang Sirnas.
Sepanjang kariernya, Hanna pernah meraih sejumlah prestasi, di antaranya medali perak SEA Games 2015, medali perunggu SEA Games 2015 untuk tim beregu, serta jadi bagian dari Tim Piala Uber 2016.
https://bola.kompas.com/read/2019/04/30/17300088/segera-menikah-pebulu-tangkis-hanna-ramadini-gantung-raket