Pelatih Stapac, Giedrius Zibenas, mengakui bahwa dia sempat kecewa lantaran Kendal Yancy dkk tidak mengawali pertandingan dengan baik.
Pada awal laga, Satria Muda memang sempat melejit dengan keunggulan 10-4 atas Stapac. Namun, setelah Zibenas meminta time out, timnya perlahan bangkit.
"Start kami terlalu lembek, saya sempat kecewa. Namun, anak-anak kemudian bermain disiplin dan berhasil menghentikan mereka (Satria Muda)," ujar Zibenas saat konferensi pers seusai laga, di Britama Arena, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
"Kami belum boleh merayakan, gim eliminasi masih sangat berat. Harus istirahat dan siap untuk laga berikutnya," ucap pelatih asal Lithuania tersebut.
Zibenas menyatakan, beberapa faktor yang membuat timnya menang adalah rebound dan pertahanan kokoh.
"Lawan bermain menyerang, tetapi anak-anak mampu melakukan penjagaan dengan baik. Saya apresiasi semua pemain saya," kata Zibenas melanjutkan.
Pada laga final pertama, Savon Goodman sukses menciptakan double double 21 poin dan 12 rebound untuk Stapac.
Kendal Yancy juga berhasil menyumbangakn 18 poin, Mei Joni 12 poin, serta Widyantaputra Teja 11 poin.
Final kedua IBL Pertamax 2018-2019 akan diselenggarakan di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (23/3/2019).
Seandainya Satria Muda sukses memenangi final kedua, gelar juara akan ditentukan melalui laga final ketiga di tempat yang sama pada Minggu (24/3/2019).
https://bola.kompas.com/read/2019/03/22/08150078/final-ibl-pemain-stapac-jakarta-belum-boleh-rayakan-kemenangan