Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi, Bambang Pamungkas Pilih Jokowi atau Prabowo?

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerang senior Persija Jakarta dan legenda sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas mengunggah tulisan terbaru di situs pribadinya, bambangpamungkas20.com.

Dalam tulisan yang diunggahnya pada Senin (18/3/2019) itu, Bepe, demikian sapaan akrabnya, menceritakan pengalaman yang dialaminya selama musim kampanye Pemilihan Presiden 2019.

Menurut Bepe, tulisannya itu dibuat dilatarbelakangi adanya kicauan seorang pengguna Twitter yang menanyakan sebuah foto saat ia dan sejumlah pemain Persija merayakan gol dengan selebrasi "jempol telunjuk" khas Jakmania, sebutan pendukung Persija.

"Foto itu sebenarnya biasa saja, sudah banyak juga beredar di media sosial. Yang membuat foto ini menarik adalah cuitan yang disertakan dalam foto tersebut. Isinya adalah sebagai berikut: 'Mas apakah benar maksud selebrasi ini berarti Anda mendukung paslon No.2, saya tunggu jawabannya. Thanks',"  tulis Bepe.

Kepada pengguna Twitter tersebut, Bepe kemudian menjawab bahwa selebrasi tersebut tak ada kaitannya dengan pilihan politik. 

Sebagai informasi, simbol jempol telunjuk Jakmania sendiri sama dengan yang dipakai pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Itu salam jempol telunjuk untuk The Jakmania. Pilihan politik kami, ya hanya kami yang tahu," demikian jawab Bepe ketika itu.

Bepe berujar tak lama berselang ada kicauan lainnya yang menuding dirinya mendukung paslon nomor 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Anggapan itu muncul hanya karena klarifikasi yang diutarakan Beppe pada kicauan sebelumnya.

"Saya pun kembali menjawab, 'Tidak juga dapat dikatakan demikian, saya hanya meluruskan jika tadi itu salam The Jakmania. Mengenai pilihan politik, sekali lagi itu rahasia.',"lanjut Bepe menjawab kicauan tadi.

Tanpa ia sadari, Bepe menyebut pembahasan mengenai foto selebrasi tadi, yang diarahkan sebagai dukungan ke salah satu paslon, sudah ramai di percakapan grup WhatsApp dan Facebook.

Bepe pun meyakini hal itu akibat ulah para buzzer politik yang dinilainya mengais serpihan-serpihan dukungan dengan menggunakan “cocoklogi” yang sangat dipaksakan.

"Bagi komunitas sepak bola, cocoklogi semacam itu jelas menjadi bahan tertawaan, mereka tahu betul apa arti salam yang saya dan pemain Persija berikan tersebut. Namun, bagi mereka yang bukan pemerhati sepak bola, penggiringan opini seperti di atas sedikit sebanyak bisa jadi akan berpengaruh," ujar Bepe.

Melanjutkan ceritanya, Bepe berujar bahwa dirinya beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang mengajak berfoto, tetapi disertai ajakan setengah memaksa untuk memberi kode simbol dukungan kepada salah satu pasangan, baik 01 maupun 02. Jika sudah demikian, Bepe mengaku dengan sehalus mungkin akan selalu menolaknya. 

"Pose saya ya normal-normal saja seperti biasa, sedang pose mereka yang terserah mereka, saya tidak pernah melarang. Akibatnya, ada beberapa yang ternyata kesal dengan reaksi saya tersebut. Ada yang bertanya mengapa saya tidak mau melakukannya. Ada yang jadi berpikir bahwa saya berbeda pilihan dengan dia, padahal belum tentu," kata Bepe.

"Bahkan, ada yang kemudian tetap berfoto namun hanya sekadar basa-basi (mungkin juga dihapus), karena sudah terlanjur minta berfoto. Bagi saya ya monggo saja, silakan, tidak apa-apa," tutur Bepe.

Menurut Bepe, pernah pula dalam sebuah pertandingan ia bertemu dengan seorang pemain yang tak terlalu dekat dengannya. Pemain tersebut pun langsung menanyakan pilihannya di Pilpres kali ini.

"'Mas kosong satu apa kosong dua?". Seketika saya pun menjawab, 'Waduh, enggak ikut-ikut aku'," kata menirukan pertanyaan pemain tersebut.

Bepe sendiri menegaskan bahwa dirinya bukanlah orang yang anti atau buta politik. Ia juga menyatakan dirinya tak pernah golput.

Namun, ia menolak untuk terlibat dalam debat kusir yang dinilainya tidak bermutu. Oleh karena itu, ia selalu menolak menjadi juru kampanye amatir bagi siapa pun. 

Walaupun demikian, Bepe menyatakan dirinya tidak anti kepada teman-temannya yang dengan lantang menyuarakan pandangan dan pilihan politiknya. Baginya, setiap orang bebas untuk melakukannya dan tak ada aturan yang melarang.

"Jadi, Bambang Pamungkas itu 01 atau 02? Jawaban saya adalah: Bambang Pamungkas itu lahir tanggal 10, dan nomer punggungnya 20," kata Bepe menutup tulisannya itu.

https://bola.kompas.com/read/2019/03/19/11180068/jadi-bambang-pamungkas-pilih-jokowi-atau-prabowo-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke