Insiden ini terjadi setelah pertandingan Persib melawan Persebaya Surabaya dalam penyisihan grup Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat. Persib kalah 2-3 sehingga menutup peluangnya lolos.
"Untuk pelaporan kami belum tahu, masih kami kaji," ujar Media Officer Persib Bandung Irfan Suryadireja saat ditemui di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Jumat (8/3/2019).
Irfan menuturkan, ada dua pria yang sempat diamankan setelah berupaya memukul Radovic usai pertandingan.
"Memang ada gerakan terkesan mau memukul tapi dia (Radovic) mengelak, dan orangnya langsung ditangkap tapi tidak ditahan, ada dua insiden," ucapnya.
Irfan pun menyesalkan insiden itu. Menurutnya, sikap itu mencoreng nama baik bobotoh (sebutan suporter Persib).
"Yang jelas kami menyesalkan ada oknum yang mencoreng identitas bobotoh, itu bukan karakter bobotoh," tutur Irfan.
Menurut dia, insiden itu merupakan pertama dalam sejarah Persib di mana ada suporter berupaya menyerang pelatih secara fisik.
"Dalam sejarahnya iya, dulu-dulu gak ada. Kok bobotoh seperti ini. Dulu yang asli bobotoh di era perserikatan heran kok ada bobotoh seperti ini. Kalau protes normal ini mah anarkis. Itu hanya dua orang dari jutaan bobotoh yang merugikan nama bobotoh sendiri," ungkapnya.
https://bola.kompas.com/read/2019/03/08/16410088/manajemen-persib-masih-kaji-langkah-hukum-soal-insiden-oknum-suporter-serang