Kejadian itu dipicu kekalahan tim tuan rumah. Persib takluk 2-3 dari Persebaya sehingga puluhan ribu suporter meradang.
Dari akun Twitter @Vikingjakarta, Radovic mendapat serangan dari salah seorang penonton.
Dalam video berdurasi 13 detik itu, Radovic berjalan menuju ruang ganti usai laga. Ia dikawal dua orang, salah satunya petugas kepolisian.
Tiba-tiba, seorang pria muncul di dalam lorong stadion dan mendorong Radovic. Petugas pun langsung menghadang pria tersebut.
Sebelumnya, Radovic juga sempat mendapat protes keras dari seorang suporter nekat turun ke bench pemain usai laga.
Radovic menyesalkan insiden tersebut. Menurutnya, tindakan itu tak semestinya dilakukan suporter.
"Saya punya bobotoh (sebutan suporter Persib) di sini, kalau kami menang kami support, kalah kami support. Sekarang situasi berbeda, kami menang kami support tapi kalah jangan pukul pemain dan jangan pukul pelatih. Saya ingin melindungi mereka dan tidak ingin terluka," tutur Radovic usai laga.
Ia menilai, penyerangan fisik semacam itu sangat tak dibenarkan. Ia mengakui kecewa atas perilaku tersebut.
"Kenapa tidak support dulu? Kenapa press pemain, tapi kalau itu dipukul tidak enak. Bobotoh kritik itu normal, tapi sekarang saya kritik mereka. Saya minta maaf untuk bobotoh yang sudah support pemain dan pelatih. Tetapi kalau mereka datang hanya untuk memukul itu tidak enak," paparnya.
Sementara itu, seorang pentolan bobotoh dari Viking Persib Club, Yana Umar, menilai penyerangan fisik itu tak sepantasnya dilakukan.
"Itu gak sewajarnya sampai ada pemukulan mah. Kalau teriakan hal yang wajar, sangat disayangkan ada insiden seperti itu. Terlalu berlebihan, itu bukan budaya orang Sunda," kata Yana.
Ia berharap insiden itu jadi yang terakhir. Ia mengimbau para suporter agar tak melakukan kekerasan.
"Jangan sampai ada kekerasan di lapangan. Kalau dituntut balik pemukulnya gimana? Kasian juga pemukulnya," ujar Yana.
https://bola.kompas.com/read/2019/03/08/15340068/kalah-di-kandang-oknum-suporter-persib-serang-pelatih