KOMPAS.com - Timnas u-22 Indonesia akan berhadapan dengan Thailand pada laga final Piala AFF U-22 2019, Selasa (26/02/2019).
Laga di Stadion Nasional, Phnom Penh, itu akan disiarkan langsung oleh RCTI mulai pukul 18.30 WIB.
Tidak ada yang menduga anak asuh Indra Sjafri bisa melaju hingga babak final. Tidak pernah menang dalam tiga laga sebelum turnamen menjadi alasannya.
Keraguan itu berlanjut ketika Indonesia tidak bisa menang dalam dua laga pembuka Grup B.
Namun, Indra Sjafri kembali membuktikan kualitasnya dengan mengantar Indonesia melaju ke babak final kali ini.
Kompas.com merangkum lima fakta timnas u-22 Indonesia hingga melaju ke babak final Piala AFF U-22 2019. Berikut adalah lima fakta tersebut:
Terdapat empat pemain timnas u-22 Indonesia yang selalu diturunkan Indra Sjafri sejak awal laga dalam tiga laga fase grup dan semifinal.
Empat pemain tersebut adalah Muhammad Luthfi Kamal, Osvaldo Haay, Asnawi Mangkualam Bahar, dan Gian Zola Nasruloh.
Pada turnamen ini, Indra Sjafri memang sering melakukan rotasi pemain. Tercatat hanya satu pemain yang tidak pernah dimainkan Indra Sjafri.
Satu pemain itu adalah penjaga gawang Muhammad Riyandi. Sisanya, sebanyak 22 pemain sudah merasakan tampil entah itu sejak awal laga atau pemain pengganti.
Hingga babak semifinal, Indonesia sudah mencetak enam gol dari empat laga. Jumlah tersebut terbagi menjadi lima gol di fase grup dan satu di babak semifinal.
Torehan itu membuat Indonesia menjadi tim paling produktif bersama Vietnam yang sudah tersingkir.
Marinus Wanewar menjadi pemain Indonesia yang paling banyak mencetak gol. Penyerang asal Papua itu untuk sementara menjadi top skor turnamen dengan koleksi tiga gol.
Adapun tiga gol Indonesia lainnya dicetak oleh Witan Sulaiman, Muhammad Luthfi Kamal, dan Rachmat Irianto.
Indonesia melaju ke babak final dengan catatan positif tidak terkalahkan sejak fase grup. Dalam tiga laga di Grup B, Indonesia meraih satu kali kemenangan dan dua kali imbang.
Satu kemenangan tersebut didapat pada laga pamungkas Grup B melawan tuan rumah Kamboja dengan skor meyakinkan 2-0.
Kemenangan Indonesia selanjutnya terjadi di babak semifinal dengan mengalahkan tim kuat, Vietnam, 1-0.
Melihat perjalanan ini, maka Indonesia menunjukkan perkembangan selama turnamen karena pada dua laga awal meraih hasil imbang.
Sepanjang turnamen, gawang Indonesia sudah tiga kali kemasukan. Hal itu terjadi pada dua laga awal fase Grup B yang berakhir imbang.
Dua laga tersebut adalah melawan Myanamar (1-1), dan Malaysia (2-2).
Setelah dua laga awal di fase grup, gawang Indonesia tidak kebobolan lagi hingga babak semifinal.
Hebatnya, catatan clean sheets Indonesia didapat saat berjumpa dua tim kuat yakni tuan rumah Kamboja (2-0) dan Vietnam (1-0).
Turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 2005 dengan tajuk Piala AFF U-23. Edisi kedua seharusnya berlangsung pada 2011 namun dibatalkan karena faktor teknis.
Setelah itu, AFF kembali menggelar turnamen yang sama tahun ini dengan mengubah batasan umur menjadi U-22.
Sepanjang perjalanan itu, Indonesia baru ikut pertama kalinya pada edisi tahun ini. Indonesia membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia Tenggara dengan kesuksesan melaju ke final.
Uniknya, Indonesia pada final tahun ini akan menghadapi Thailand yang merupakan juara Piala AFF U-23 2005 lalu.
https://bola.kompas.com/read/2019/02/26/07200028/indonesia-vs-thailand-5-fakta-soal-timnas-u-22-indonesia