"Saya (dimintai keterangan) dari jam 11.00 WIB terus istirahat. Ya kurang lebih dua jam," ujar Sismantoro saat dihubungi, Kamis (14/02/2019).
Sismantoro dipanggil sebagai saksi atas dugaan kasus pengaturan skor pertandingan PSS Sleman melawan Madura FC.
"Konteksnya menjadi saksi dugaan penyuapan pertandingan antara PSS Sleman dan Madura FC pada tanggal 2 Mei 2018," ungkapnya.
Menurutnya, saat di Mabes Polri, dirinya juga dipertemukan dengan mantan Exco PSSI, Hidayat. Kepada penyidik, Sismantoro menyampaikan bahwa dirinya tidak mengenal Hidayat.
"Saya tidak mengenal, saya sampaikan apa adanya. Hidayat juga ditanya, (jawabanya) tidak tahu saya dan memang enggak kenal," urainya.
Sismantoro menuturkan pemanggilan pada Rabu (13/02/2019) merupakan yang pertama. Setelah itu, dirinya tinggal menyerahkan dokumen-dokumen sebagai manajer PSS.
"Saya hanya tinggal menyerahkan SK saja, karena kemarin lupa bawa. Ya tinggal menyampaikan dukumen-dokumen (sebagai manajer) saja," ungkapnya.
Secara pribadi, lanjutnya, Sismantoro mendukung Satgas Antimafia Bola. Sebab upaya yang dilakukan untuk sepak bola Indonesia yang lebih profesional.
"Saya secara pribadi mendukung langkah itu, karena terkait dengan sepak bola biar profesional, biar lebih maju dan lebih baik. Saya mendukung untuk memperbaiki sepak bola," tandasnya.
Pada yang sama, Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara juga memenuhi penggilan Satgas Antimafia Bola. Seto dimintai keterangan sebagai saksi selama kurang lebih delapan jam dan mendapat 20 pertanyaan.
https://bola.kompas.com/read/2019/02/14/16000098/mantan-manajer-pss-sleman-dipertemukan-dengan-eks-anggota-exco-pssi