Bryquis Perine merupakan pemain anyar HangTuah yang dipulangkan oleh pihak IBL karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Data dari agen dan data berdasarkan hasil pengukuran resmi IBL ternyata berbeda.
Pemain asal Amerika Serikat itu dipulangkan karena tinggi badannya mencapai 189 cm, atau melebihi satu sentimeter dari batas aturan yang telah ditetapkan IBL.
"Kami akan mengevaluasi agen tersebut. Untuk sementara, kami memasukkan agensi itu ke daftar hitam karena telah merugikan tim di Indonesia. Mereka tidak akan diikutkan dalam draft untuk IBL 2019-2020," ujar Hasan yang dikutip dari Antara, Senin (11/2/2019).
Hasan sendiri enggan memberitahukan nama agensi asal Amerika Serikat tersebut, yang mengurus Perine dan beberapa pemain asing lain.
Berdasarkan pengukuran oleh tim medis IBL, Perine yang sempat bermain dalam satu pertandingan seri ketujuh IBL Pertamax 2018-2019 melawan Stapac Jakarta, Jumat (8/2/2019), memiliki tinggi badan 190 cm.
Padahal, dalam data pemain yang diserahkan agen ke IBL, pebola basket berusia 30 tahun itu bertinggi badan 188 cm.
Perine akhirnya terpaksa dipulangkan karena HangTuah sudah memiliki "big man" Jared Lee Scott yang bertinggi badan 209 cm.
Bryquis dianggap melanggar aturan. Pasalnya, setiap tim diwajibkan memiliki pemain impor yang satu di antaranya adalah "small man" dengan tinggi maksimal 188 cm, dan lainnya "big man" dengan tinggi badan bebas.
Meski demikian, Hasan tidak yakin agen sang pemain memalsukan data. Dia menduga hal tersebut lebih karena perbedaan satuan ukur. Agen Amerika Serikat kerap menggunakan inci, di mana satu inci sama dengan 2,54 cm.
"Jadi, mungkin dibulatkan oleh mereka. Namun, kami juga belum tahu kebenarannya seperti apa," tutur Hasan.
Pihak HangTuah sendiri menyayangkan keputusan IBL memulangkan Bryquis. Pelatih Andika Supriyadi Saputra mengatakan, seharusnya IBL mengakui kesalahan dan tetap mempersilakan Perine bermain mengingat musim reguler IBL tinggal satu seri lagi.
"IBL harus mengakui kesalahannya dan mempersilakan Perine bermain mengingat selisih tinggi yang tidak terlalu jauh. Meski demikian, ini sebenarnya preseden buruk untuk IBL. Kejadian ini 'membunuh' kami secara tak langsung," kata Bedu, sapaan akrab Andika.
https://bola.kompas.com/read/2019/02/11/21300028/ibl-masukkan-agen-pebasket-bryquis-perine-dalam-daftar-hitam