Dikutip dari BolaSport, Sabtu (5/1/2019), sebelumnya Bendtner melakukan aksi tak terpuji dengan memukul sopir taksi di Denmark pada September 2018.
Dia bertengkar dengan sang sopir dan dilaporkan telah melukai rahangnya dengan pukulan dan tendangan.
Pemain yang dijuluki "Lord" itu juga enggan membayar ongkos sebesar 4,8 poundsterling (Rp 86.000) saat sedang kencan dengan pacarnya, Philine Roepstorff.
"Saya bisa mengonfirmasikan adanya kekerasan serius pada salah satu sopir kami malam ini," kata pengelola Dan taxi, Rasmus Krochin, dikutip BolaSport.com dari BT.
"Sang sopir saat ini berada di meja operasi dengan rahang patah. Direktur kami sudah menginformasikannya pagi ini," ucapnya.
Setelah jadi tahanan rumah, Bendtner kini dipasangi gelang pengawas elektronik di bagian kakinya.
Sejak usianya masih belia, Bendtner memang kerap kali bermasalah.
Saat masih di Arsenal, pesepak bola 30 tahun tersebut pernah bersitegang dengan rekan striker lain, Emmanuel Adebayor.
Tak berhenti sampai di situ, pada 2009, Bendtner juga pernah kedapatan keluar dari kelab malam dalam keadaan hampir telanjang.
Contohnya, dia pernah didenda sebesar 80.000 poundsterling atau Rp 1,4 miliar karena berselebrasi menunjukkan celana dalamnya.
Musim selanjutnya, saat membela klub raksasa Italia, Juventus, Bendtner kembali didenda sebesar 100 ribu poundsterling (Rp 1,8 miliar) plus dilarang menyetir selama tiga bulan.
Selain hukuman tersebut, Bendtner juga dilarang memperkuat timnas Denmark selama enam bulan.
Alasan hukuman dijatuhkan padanya karena Bendtner terbukti mengendarai mobil sambil mabuk di kota Copenhagen, Denmark. (Dimas Wahyu Indrajaya)
https://bola.kompas.com/read/2019/01/05/10400048/pukul-sopir-taksi-dan-enggan-bayar-eks-arsenal-jadi-tahanan-rumah