Liga 1 2019 Direncanakan Digelar Setelah Pilpres

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy, mengatakan bahwa kemungkinan besar Liga 1 2019 digelar seusai Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berlangsung pada 17 April 2019.

PT LIB ingin mengundang klub-klub peserta untuk membahas kick-off Liga 1 2019 tersebut.

Tentu saja ada alasan tertentu yang ingin disampaikan PT LIB terkait kick-off Liga 1 2019 selepas Pilpres 2019. Salah satunya itu adalah faktor izin keamanan dari kepolisian.

"Dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan PSSI termasuk rencana kompetisi tahun depan karena kami tidak bisa lepas begitu saja, ada agenda lain yang penting juga," kata Tigorshalom Boboy dikutip dari BolaSport.com, Senin (10/12/2018).

"Untuk itu kami punya perencanaan menggelar kick-off Liga 1 2018 setelah Pilpres 2019," ucap Tigorshalom Boboy.

Tigorshalom Boboy menambahkan, pihaknya juga akan mendengar keluhan dari 18 klub peserta Liga 1 2019.

Ia memahami jika ada klub yang tidak setuju kompetisi kasta tertinggi di Indonesia digelar pada pertengahan April 2019.

Tak cuma itu. Pembahasan dengan PSSI juga agar kompetisi tidak bentrok dengan agenda Timnas Indonesia.

Pada 2019, agenda Timnas Indonesia hanya Piala AFF U-22, Kualifikasi Piala Asia U-23, SEA Games 2019, dan FIFA Matchday.

"Kami tahu mungkin sudah ada kalender yang disiapkan, kemudian ada pre-season, lalu ada masa kampanye, kami punya ketakutan sebenarnya apakah itu diizinkan atau tidak," kata Tigorshalom Boboy.

"Dari ketidakpastian itu, paling aman menurut kami kick-off Liga 1 2019 digelar selepas pemilu, tapi nanti kami akan bicarakan dengan PSSI."

Tentu saja, kata Tigorshalom Boboy, pihaknya sudah merencanakan kapan berakhirnya Liga 1 2019 bila kick-off digelar selepas Pilpres 2019. PT LIB berusaha agar Liga 1 2019 berakhir pada Desember 2019.

"Kami usahakan pada Desember 2019 tapi mungkin kalau memang ada kemunduran, bisa Januari 2020 baru selesai, tapi kami tidak tahu dan mau membahasnya dahulu," kata Tigorshalom Boboy. (Mochamad Hary Prasetya)