Pada laga itu, Guardiola memberi instruksi agar Riyad Mahrez menggantikan Jesus yang sudah siap menjadi eksekutor penalti pada menit ke-85. Guardiola beralasan Mahrez lebih siap karena sudah lama melatih penalti.
Mendengar hal itu, Gabriel Jesus kecewa karena menganggap dirinya juga selalu berlatih penalti di setiap sesi latihan.
"Tentu saja saya tidak senang dengan itu. Sama seperti Mahrez, saya juga selalu berlatih penalti," kata Gabriel Jesus dikutip dari situs web Four Four Two, Selasa (9/10/2018).
"Saya ingin mengambilnya. Saya sangat percaya diri, jadi saya sangat tidak suka mereka tidak mengizinkan saya," ucap pemain asal Brasil itu menambahkan.
Gabriel Jesus kemudian mengaku tidak ingin kekecewaannya berlarut. Dia menilai Man City secara keseluruhan sudah bermain baik dengan berhasil meraih satu poin dari Anfield.
"Namun, hal terpenting adalah kami tidak kalah. Guardiola sudah berbicara dengan saya," ucap Gabriel Jesus.
"Ini adalah bagian dari sepak bola, terkadang hal seperti ini sering terjadi. Saya akan mendukung Mahrez jika Guardiola kembali memilihnya menjadi eksekutor," tuturnya.
Insiden berebut tendangan penalti ini kemungkinan tidak akan terjadi jika Sergio Aguero masih bermain. Seperti diketahui, Aguero adalah eksekutor tetap Man City sejak lama.
Aguero sudah ditarik keluar pada menit ke-65, sementara penalti baru didapat pada menit ke-85.
Terlepas dari hal itu, ini adalah kali pertama Man City di bawah asuhan Guardiola berhasil menahan imbang Liverpool di kandangnya. Dalam tiga laga sebelumnya, Man City selalu kalah ketika bermain di Anfield. (Eko Isdiyanto)
https://bola.kompas.com/read/2018/10/09/15100058/gabriel-jesus-kecewa-guardiola-pilih-mahrez-sebagai-eksekutor-penalti