Gregoria Mariska Tunjung yang tampil pada partai pertama secara mengejutkan sanggup menaklukkan Akane Yamaguchi, pemain tunggal putri peringkat ke-2 dunia.
Dara kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, itu berhasil menorehkan kemenangan rubber game dengan kedudukan 21-16, 9-21, dan 21-18.
Seusai pertandingan, BolaSport.com dan sejumlah awak media lainnya langsung bergegas menuju area mixed zone untuk mewawancarai sang pemenang.
Namun, setelah ditunggu selama sekitar 10 menit, Gregoria Mariska Tunjung tak kunjung muncul.
Pebulu tangkis yang terlihat di area mixed zone hanya Akane Yamaguchi dan Ratchanok Intanon (Thailand) yang baru sama-sama menyelesaikan pertandingan.
Para awak media awalnya menyangka ada sesi perayaan khusus yang dilakukan Gregoria bersama para pejabat Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Akan tetapi, anggapan itu salah karena Gregoria ternyata mengalami semacam kram sehingga tak bisa menjalani sesi wawancara.
BolaSport.com sempat mendapatkan foto saat Gregoria menjalani perawatan khusus di ruang atlet.
Pemain 18 tahun itu terlihat lelah. Kakinya langsung dipijat dan dikompres menggunakan es batu sebagai penanganan awal.
Dengan kemenangan yang diraih Gregoria Mariska Tunjung, Indonesia sempat unggul 1-0 atas Jepang pada babak semifinal beregu.
Namun, Jepang bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah Yuki Fukushima/Sayaka Hirota berhasil mengalahkan Greysia Polii/ Apriyani Rahayu dengan skor 21-13, 21-12.
https://bola.kompas.com/read/2018/08/21/14400018/semifinal-asian-games-gregoria-mariska-alami-kram-usai-kalahkan-akane