Pada hari ini, Selasa (14/8/2018), Kemenpora sudah menghubungi SCTV dan Emtek Grup selaku pemegang hak siar dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Hari ini, saya memanggil Direktur Program SCTV, Harsiwi Achmad, dan Pihak Emtek Grup untuk memperoleh penjelasan terkait diacaknya siaran langsung pertandingan Asian Games 2018 yang banyak dikeluhkan masyarakat," tulis Imam Nahrawi seperti dikutip BolaSport.com.
"Saya juga telah berkirim surat kepada OCA dan meminta agar tayangan pertandingan Asian Games ini tidak diberlakukan encrypted (diacak), dan bisa dicabut," tulis Imam Nahrawi menambahkan.
Keluhan masyarakat sendiri muncul ketika timnas U-23 Indonesia bertanding melawan timnas U-23 Taiwan (Minggu 12/8/2018). Menpora kemudian menyadari bahwa tidak semua wilayah Indonesia terjangkau oleh siaran antena.
"Karena walau bagaimanapun kegiatan ini diselenggarakan di Indonesia dan tidak semua daerah, terutama di daerah terpencil, dapat menangkap siaran tanpa menggunakan satelit. Paling tidak di pertandingan di mana atlet-atlet kita bertanding," tulis Imam.
SCTV sendiri menyebut kebijakan mengacak siaran satelit untuk menaati peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Olimpiade Asia.
Aturan ini diterapkan sebagai antisipasi agar siaran Asian Games tidak tayang ke negara lain yang juga sudah memiliki stasiun televisi dengan hak siar dari Dewan Olimpiade Asia.
Selain bisa dinikmati melalui siaran antena, Asian Games 2018 juga bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia melalui situs web vidio.com. (Nungki Nugroho)
https://bola.kompas.com/read/2018/08/14/15450098/kemenpora-upayakan-siaran-asian-games-2018-tidak-diacak