SURABAYA, KOMPAS.com - Persebaya Surabaya mencangkan momen kebangkitan ketika menjamu Persela Lamongan pada pertandingan pekan ke-19 Liga 1. Jika gagal, justru keterpurukan Persebaya akan berlanjut.
Pemain sayap Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando, mengaku masih dihantui hasil negatif ketika menjamu Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (5/8/2018).
Pasalnya, tiga kekalahan beruntun yang diraih Persebaya masih membekas di benak para pemain. Kekalahan dari PSIS Semarang, Persib Bandung, dan Perseru Serui berujung pada pengunduran Angel Alfredo Vera dari posisi pelatih kepala.
”Memang masih ada yang syok. Namun, kami sudah berkomunikasi secara internal dan menyusun target untuk laga akhir pekan ini. Kami ingin bisa mendapat poin maksimal,” ujar Ovan, sapaan akrabnya, Sabtu (4/8/2018).
Persebaya disebutnya harus punya motivasi lebih ketika menghadapi Persela Lamongan di hadapan publik Surabaya. Jika tidak demikian, tim kebanggaan Kota Pahlawan ini akan semakin terpuruk.
”Kami harus siap menatap pertandingan melawan Persela. Mau tidak mau, kami harus bangkit atau terpuruk. Itu pilihannya,” tegas Ovan.
”Pertandingan nanti pasti seru karena ini Derbi Jatim dan big match tentu saja. Kami harus siap dan ikut apa yang diinstruksikan pelatih,” kata dia.
Meski posisi pelatih kepala berganti, Ovan mengaku tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan permainan yang diterapkan Bejo Sugiantoro. Ovan menilai, pola latihan pelatih baru perubahannya tidak signifikan.
”Kami sebagai pemain, melihat cara coach Alfredo dan Bejo kurang lebih hampir sama. Dia bisa diterima oleh pemain walapun persiapan kami kurang dari tiga hari,” tutur Ovan.
https://bola.kompas.com/read/2018/08/05/10100058/lawan-persela-pilihan-persebaya-cuma-satu-bangkit-