JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer tim pelatnas atletik untuk Asian Games 2018, Mustara Musa, mengatakan bahwa Lalu Muhammad Zohri baru-baru ini kehilangan waktu berlatih karena kerap diundang untuk melakukan sesi wawancara.
Nama Lalu Muhammad Zohri saat ini sering didengungkan menyusul prestasinya menjadi juara lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 IAAF di Tampere, Finlandia.
Setelah Lalu Muhammad Zohri berhasil mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia tentunya banyak masyarakat ingin lebih dalam tahu bagaimana sosok atlet berprestasi tersebut.
Zohri pun kini kerap diundang untuk melakukan sesi wawancara dengan berbagai media. Namun, hal ini dikeluhkan oleh Mustara Musa, karena Zohri justru kehilangan waktu untuk berlatih.
"Zohri ini kurang istirahat, sebab pernah melakukan wawancara di telvisi hingga larut. Padahal, atlet harusnya sudah terjadwal harus beristirahat paling lambat pukul 10 malam," kata Mustara Musa seperti dikutip dari Harian Kompas, Jumat (20/7/2018).
"Tidak hanya malam, siang hari juga seharusnya atlet harus istirahat karena sorenya harus latihan. Kalau empat televisi bisa satu jam, kapan dia bisa istirahat ?" ucap Mustara Musa retoris.
Hal ini juga pernah dikeluhkan Zohri karena dirinya harus absen latihan dalam dua hari berturut-turut.
Mustara Musa juga menjelaskan bahwa atlet atletik latihannya tidak teratur, maka akan memengaruhi ritme tubuh. Kontinuitas latihan sangat dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh yang berhububab langsung dengan kardio atau jantung untuk mendapatkan kekuatan.
"Kalau sudah dapat kekuatan maka akan memperoleh kecepatan yang berkelanjutan. Jika absen latihan dua hari, maka Zohri kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kecepatannya," ucap Mustara.
https://bola.kompas.com/read/2018/07/21/06400028/jadi-idola-lalu-muhammad-zohri-justru-kehilangan-waktu-berlatih