KOMPAS.com - Legenda sepak bola Skotlandia, Graeme Souness, berpendapat tersingkirnya timnas Inggris dari Piala Dunia 2018 adalah karena Dele Alli dan Jesse Lingard tidak bisa mengontrol lini tengah.
Dalam skema 3-3-2-2 Inggris, pelatih Gareth Southgate menempatkan Dele Alli dan Jesse Lingard sebagai gelandang serang di depan Jordan Henderson sebagai gelandang jangkar.
Menurut Soueness, Alli dan Lingard pemain bagus akan tetapi hanya ketika berada di area pertahanan lawan.
Namun, saat tim sedang membangun serangan, kedua pemain itu tidak punya kemampuan untuk mengatur ritme dan arah permainan.
"Lingard dan Alli adalah dua pemain yang bagus menyelesaikan serangan yang dibangun pemain lain," kata Souness dikutip dari Squawka, Sabtu (14/7/2018).
"Mereka tidak ingin terlibat ketika tim menahan bola untuk melakukan penguasaan bola. Mereka hanya berpikir untuk mencetak gol," tutur mantan pelatih Liverpool itu.
Graeme Souness menyebut Inggris tidak akan pernah menjadi juara jika terus menempatkan Alli dan Lingard sebagai geladang serang.
"Anda tidak akan pernah juara jika lini tengah tidak bisa menguasai pertandingan. Anda tidak akan juara ketika lini tengah terus membuang bola saat mendapatkan tekanan dari lawan," ucap Souness menambahkan.
Pernyataan Souness tentang lini tengah Inggris yang tidak punya kemampuan mengontrol bisa dibenarkan jika melihat statistik gol Inggris selama Piala Dunia 2018.
Dari 12 gol timnas Inggris, hanya tiga yang dicetak melalui skema serangan atau open play. Sisanya dicetak melalui skema bola mati (6) dan penalti (3).
Inggris masih memiliki satu pertandingan sisa yakni perebutan posisi ketiga. Harry Kane dkk akan berhadapan dengan timnas Belgia di Stadion Saint Petersburg pada Sabtu (14/7/2018) pukul 21.00 WIB.
https://bola.kompas.com/read/2018/07/14/13361988/inggris-tidak-akan-juara-dengan-alli-dan-lingard-di-lini-tengah