Dalam orasinya, bobotoh mengkritik soal sikap manajemen yang sering melabrak aturan. Salah satunya keberadaan petinggi klub di bench pemain.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Komisaris PT Persib Bandung, Kuswara S Taryono, enggan memberi komentar.
"Khusus yang itu saya tidak mau komentar dulu," ucap Kuswara.
Kuswara juga membantah bahwa manajemen disebut kerap melabrak regulasi. Menurut Kuswara, sampai saat ini, pihak manajemen masih berpegang teguh terhadap aturan.
"Kami semua sesuai regulasi. Intinya, semuanya mengacu kepada regulasi. Saya ini lawyer juga. Semua sudah sesuai on the track. Namun, kami tidak dalam posisi harus meng-counter regulasi karena sudah masuk wilayah hukum," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, suporter bobotoh meradang atas buruknya performa Persib di Liga 1 Indonesia.
Akumulasi kekecewaan itu diluapkan dalam aksi unjuk rasa yang digelar di halaman Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Jalan Sulanjana, Selasa (17/10/2017).
Ragam protes disuarakan bobotoh. Satu di antaranya soal kebiasaan manajemen yang kerap kali melabrak aturan. Contoh konkretnya, kebiasaan para petinggi klub yang duduk di bench pemain.
"Regulasinya kalau manajer memang wajib, secara regulasi itu sudah tepat. Cuma yang lain ada beberapa masuk menjadi kitman dan lain-lain," ucap Tobias Ginanjar, salah seorang koordinator aksi.
Menurut Tobi, tak seharusnya para petinggi klub duduk bersama para pelatih yang mengurus teknis permainan.
"Itu enggak perlu, justru akan lebih terhormat jika (petinggi klub) ada di atas, di tempat penonton," kata Tobi.
https://bola.kompas.com/read/2017/10/17/20575108/respons-manajemen-persib-soal-petinggi-klub-yang-ada-di-bangku-pemain