Sosok pelatih modis asal Payakumbuh ini harus berhenti dari tugasnya sebagai pelatih Semen Padang. Tentu, keputusan itu tak datang tiba-tiba tetapi akibat dari rangkaian kekalahan yang dialami tim dari Bukit Indarung itu pada putaran kedua Liga 1 dan bahkan mungkin jauh sebelum itu.
Saat Semen Padang masih berjuang pada putaran pertama pun, sudah ada rencana dari manajemen untuk memecat ayah dua anak itu. Alasan waktu itu Semen Padang sulit menang di kandang lawan, tren yang terus terjadi sampai pekan ke-27.
Namun, kekalahan telak 0-4 dari PSM Makassar dijadikan alasan pas. Selain banyaknya masukan dari berbagai pihak agar manajemen memecat Nilmaizar, performa tim juga anjlok karena tak kunjung mengalami perubahan, bahkan cenderung semakin turun.
Namun, solusi manajemen juga penuh risiko. Pertama, karena caretaker yang menggantikan Nil, Delvi Adri, belum memiliki lisensi A AFC sebagai syarat minimal. Begitu juga penasehat teknis Suhatman Imam.
Lantaran untuk mencari pelatih yang sesuai juga tak mungkin, manajemen menunjuk Delvi bersama asisten lainnya serta dukungan dari Suhatman. Mereka akan menjalankan tugas menukangi Semen Padang sampai Liga 1 usai.
https://bola.kompas.com/read/2017/10/05/10310068/kisah-berakhirnya-kerja-sama-nilmaizar-semen-padang
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan