Ricko merupakan bobotoh yang dikeroyok saat hendak menolong seorang suporter Persija Jakarta (Jakmania) yang menyusup ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat laga Persib kontra Persija, Sabtu (22/7/2017).
Sempat kritis, Ricko akhirnya tewas pada Kamis (27/7/2017) setelah menjalani perawatan intensif selama lima hari di Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung.
Pemain kelahiran Bogor itu mengaku sengaja datang untuk menyampaikan ucapan duka cita. Ia merasa terpanggil setelah melihat kronologi tewasnya Ricko.
"Tujuan saya ke sini tak lain dan tak bukan hanya ingin menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya kepada Ricko. Hati saya merasa terpanggil saja ingin menyampaikan duka cita kepada keluarga," ucap Aliyudin.
Kendati menggoreskan luka mendalam, kehilangan Ricko seolah menjadi awal perdamaian kedua suporter. Sebagai mantan pemain Persib dan Persija, ia memiliki harapan besar agar kedua suporter bisa akur.
"Justru karena saya mantan pemain Persib dan mantan pemain Persija, tentunya ke depan suporter bisa berdamai, jangan sampai ada terjadi lagi korban seperti almarhum," ucap pemain Persib tahun 2011-2012 tersebut.
"Mudah-mudahan ini yang terakhir untuk perseteruan. Suporter The Jak dan Viking bisa bergandengan tangan dan berdamai," tambahnya.
Ia mengapresiasi aksi damai yang telah berlangsung di beberapa daerah. Namun, ia meminta agar kedua kubu bisa berkomitmen kuat untuk islah.
"Kalau menurut saya harus ada yang mengikat jangan hanya deklarasi, wacana. Harus ada aksi nyata karena selama ini saya perhatikan itikad baik para ketua kedua kubu sudah saling berdamai. Mudah-mudahan arus bawahnya juga bisa menerima," tuturnya.
"Tentunya saya yakin semua pun sama Viking ingin berdamai, The Jak juga ingin berdamai. Cuma kadang-kadang kelanjutannya ini yang tertahan. Mudah-mudahan perdamaian betul-betul terjadi," tambahnya.
https://bola.kompas.com/read/2017/08/02/20120098/legenda-persib-dan-persija-datangi-rumah-ricko-ucapkan-bela-sungkawa