Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferril Dennys Sitorus
Jurnalis Kompas.com

Wartawan olahraga, pencinta sepak bola.

Impian Jokowi di Sepak Bola yang Tercoreng Kekerasan

Kompas.com - 05/05/2017, 07:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJalu Wisnu Wirajati

KOMPAS.com - Jarum jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Beruntung, saya dengan cepat mendapatkan kereta commuter line yang membawa pulang dari Tanah Abang ke Bojong Gede.

Seperti biasa, untuk membunuh rasa bosan dalam perjalanan, saya berselencar di Instagram atau Twitter. Siapa tahu saya menemukan ide untuk bahan tulisan esok hari di kantor.

Seketika, perhatian saya tertuju pada unggahan akun dari @info_psm. Ada sebuah foto Reinaldo Elias Da Costa sebagai latar belakang dengan kalimat yang sangat mengejutkan.

"Dia (Reinaldo) bisa saja meninggal di lapangan setelah apa yang dilakukan pemain lawan," tulis akun tersebut.  

Tulisan tersebut merupakan sebuah penggalan dari pemberitaan mengenai insiden dalam pertandingan Liga 1 antara Perseru Serui dan PSM Makassar di Stadion Marora, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Kamis (4/5/2017).

Pertandingan tersebut dimenangi PSM dengan skor 2-1 berkat gol Reinaldo (45') dan Titus Bonai (48'). Kemenangan ini membanggakan mengingat tim berjulukan Juku Eja tersebut jadi klub pertama yang mengalahkan Perseru di kandangnya.

Sebelum itu, Perseru tak terkalahan dalam 18 pertandingan di kandang sejak Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.  

Namun, pelatih Robert Rene Alberts tidak bisa sepenuhnya merasakan kemenangan tersebut. Pelatih asal Belanda tersebut sangat kecewa dengan tindakan salah satu pemain Perseru yang menyikut Reinaldo sehingga pemain asal Brasil tersebut pingsan pada menit ke-70.

"Untung saja, dokter PSM dan ofisial kami segera bertindak. Mereka membawa Reinaldo ke rumah sakit," kata Robert.

 

BAD NEWS???????? ------- Salah satu insiden yang paling mengerikan adalah ketika bomber asing PSM, Reinaldo Elias da Costa, tak sadarkan diri. Reinaldo pingsan usai disikut pemain Perseru pada menit 70. . Kejadian ini membuat pelatih PSM, Robert Rene Alberts, murka. Menurut Robert, tak seharusnya pemain Perseru bertindak brutal. . Pelatih asal Belanda tersebut juga menyayangkan respons buruk dari wasit dan ofisial pertandingan. Mereka, disebut Robert, lamban menangani situasi genting itu. "Untung saja, dokter PSM dan ofisial kami segera bertindak. Mereka membawa Reinaldo ke rumah sakit," kata Robert. . Kasus ini rencananya akan dibawa PSM ke PSSI. Mereka mengaku memiliki bukti-bukti terkait insiden mengerikan tersebut. [VIVA.co.id] ------- Kabarnya, Reinaldo sudah sadar tapi masih mengeluarkan darah dari hidungnya. GWS GONDOLO???????? #PSMJuara #ewakopsm #ewako #psm #makassar #psmmakassar #pasukanramang #jukueja #ayamjantadaritimur #infopsm

A post shared by PSM MAKASSAR 1915???? (@info_psm) on May 4, 2017 at 4:42am PDT


PSM seperti terkena "karma". Mereka sudah merasakan kerugian besar akibat aksi kekerasan yang dilakukan pemainnya. Ferdinand Sinaga dilarang bertanding selama empat laga. 

Hal itu merupakan bentuk hukuman dari Komdis PSSI kepada Ferdinand setelah dia terbukti melakukan pemukulan terhadap pemain Persela Lamongan, Ivan Carlos, pada 16 April 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com