Untuk yang terakhir ini, ada sikap ambivalen pula dari Joko Driyono. Sebagai orang yang cukup menguasai regulasi
PSSI, Joko seharusnya memberitahukan Edy bahwa penunjukkan dirinya sebagai pelaksana tuga kesekjenan adalah keliru dan tidak sesuai dengan arahan Statuta PSSI.
Ini bukan baru sekali ini, Joko merangkap jabatan di PSSI. Pada masa lalu, Joko juga pernah merangkap jabatan sebagai Sekjen PSSI dan juga CEO PT Liga Indonesia. Apakah ini sebuah kesengajaan dari seorang Joko?
Sebelum terlalu jauh melangkah dengan kesalahan demi kesalahan berikut, Edy sebaiknya membentuk segera sebuah Tim Ad Hoc yang tugasnya mendampinginya sebagai supervisi untuk menjadi penyeimbang, terutama ketika akan mengambil keputusan strategi di PSSI.
Saya melihat posisi Edy sebagai ketua saat ini sangat kritis, dan berada di bibir jurang kegagalan dan kehancuran. Puncaknya, terjadi di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Sebagai anak bangsa yang menghabiskan hampir sebagian besar perjalanan hidup mengurus sepak bola, saya sangat bersyukur kalau nantinya timnas kita sukses memenuhi target PSSI di SEA Games dan Asian Games.
Namun, sebagai seorang penggiat sepak bola, maka secara teknis saya menilai kita belum layak menjuarai SEA Games 2017, dan masuk empat besar Asian Games 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.