LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Antonio Conte mengaku tidak pernah menjanjikan kepada Chelsea untuk meraih gelar Premier League. Hal itu lantaran Conte masih dihantui kegagalan saat meraih trofi.
Conte pernah meraih 10 gelar dalam kariernya sebagai pemain bersama Juventus. Selain itu, dia juga sukses mempersembahkan tiga gelar scudetti saat membesut La Vecchia Signora - julukan Juventus.
'Yeeeessssssssssssss.'
???? Chelsea TV's commentators certainly enjoyed Chelsea beating Arsenal! ???? pic.twitter.com/wQYWkEoWSM
— Chelsea FC (@ChelseaFC) February 6, 2017
Di balik kesuksesan tersebut, Conte juga pernah merasakan pahitnya kegagalan. Pelatih berusia 47 tahun tersebut pernah gagal dalam tiga final Liga Champions, termasuk final Piala Dunia dan Piala Eropa bersama timnas Italia.
"Saat membela Juventus selama 13 tahun, Anda memiliki banyak pengalaman. Saya pernah lima kali meraih gelar (liga) sebagai pemain," tuturnya mengisahkan.
"Namun, seringkali juga saya menjadi runner-up. Saat Anda berada di urutan kedua, hal tersebut mengecewakan. Orang hanya mengingat siapa yang menang," kata Conte.
Salah satu kegagalan paling menyakitkan bagi Conte saat Juventus gagal meraih scudetto pada 1999-2000.
Antonio Conte has won 36 of his last 38 home league games:
WWWWWWDWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWLWWWWWWWWW
Win ratio: 94.7%
Clean sheets: 24Wow ???? pic.twitter.com/aHGRaL0t2R
— Squawka Football (@Squawka) February 4, 2017
Saat itu, Juventus yang sempat unggul delapan poin harus mengakui keunggulan Lazio. Tim asal Roma tersebut menjadi juara dengan mengantongi 72 poin, unggul satu angka atas Juventus.
Keberhasilan Lazio itu tidak terlepas dari empat kekalahan yang dialami Juve dalam delapan pertandingan terakhir.
"Apakah saya mengingat kegagalan? Ya saya mengingatnya. Saya mencotohkan kegagalan tersebut bersama tim nasional. Saya kalah dalam dua laga final yakni Piala Dunia dan Piala Eropa," ujarnya.
Conte pun berharap Chelsea tidak bernasib sama dengan Juventus saat gagal menjuarai Serie A pada 1999-2000.
Saat ini, Chelsea berada di puncak klasemen dengan 59 poin. Mereka unggul sembilan poin dari pesaing terdekat, Tottenham Hotspur.
"Anda bisa melihat hasil pada laga terakhir saat Swansea mengalahkan Liverpool. Watford pun mengalahkan Arsenal. Banyak contohnya. Karena itu, kami harus fokus mempersipakan diri pada setiap laga," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.