Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiwi H Kusdarti, Sang Pionir Mekarnya Sepak Bola Wanita Indonesia

Kompas.com - 13/01/2017, 11:15 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

KOMPAS.com - Langkah kaki Wiwi Hadhi Kusdarti tampak gontai saat menapaki anak tangga yang terbuat dari semen di kediamannya, Kompleks Tanimulya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Maklum saja, Wiwi kini telah berusia 78 tahun. Namun, di balik tubuhnya yang mulai renta, Wiwi pernah menjadi orang penting di jagat sepak bola Indonesia. Wiwi adalah pionir mekarnya sepak bola wanita di Indonesia dengan mendirikan kesebelasan sepak bola wanita (KSW) Putri Priangan pada tahun 1969.

Semburat ceria masih terpancar dari wajah Wiwi saat ditemui Kompas.com, Kamis (12/1/2017). Dengan ramah, Wiwi bersedia untuk kembali membuka penggalan kisahnya di sebuah kafe yang ia rintis bersama anaknya.

Kafe itu diberi nama Rumah Mace. Mace merupakan nama panggilan Wiwi. Mace adalah akronim dari "Ma" yang berarti oma atau nenek dan "Ce" (bahasa Belanda yang berarti wanita lucu atau imut).

Tak banyak informasi soal rekam jejak Wiwi dalam perjalanan perkembangan sepak bola wanita di Indonesia. Namun, kumpulan kliping ragam surat kabar dan foto yang masih ia simpan rapi dalam sebuah buka bersampul merah yang telah usang kian menguatkan kiprah pentingnya dalam dunia sepak bola wanita.

Wiwi memang sudah tak asing dengan sepak bola. Ia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara milik pasangan suami istri Kadarisman dan Sri Sundari. Kadarisman merupakan salah seorang pesepak bola pada era penjajahan Belanda sebelum Perang Dunia II. Dari delapan saudaranya, hanya Wiwi yang mewarisi ketertarikan dalam mengolah si kulit bulat.

Suatu ketika pada awal tahun 1969, Wiwi yang saat itu berusia 29 tahun mulai tebersit keinginan untuk membentuk sebuah tim sepak bola wanita. Padahal, kala itu ia telah menikah dan memiliki dua anak.

"Di luar negeri pada masa itu sepak bola wanita sudah maju, di Indonesia kok tidak ada. Kalau di sini mungkin kurang sopan budaya ketimuran, wanita kok pakai celana pendek," kata Wiwi.

KOMPAS. com/DENDI RAMDHANI Wiwi saat ditemui di kediamannya di Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat

Berdasarkan kegelisahan itulah, Wiwi yang saat itu bekerja sebagai pegawai salon Utami di Hotel Savoy Homan nekat mengirimkan tulisan surat pembaca di salah satu surat kabar terkenal di Bandung pada awal Januari 1969.

Pendek kata, isinya, ia mengajak perempuan Bandung untuk terlibat dalam sebuah tim sepak bola. Ternyata, pesannya sampai ke telinga para pegiat sepak bola Bandung. Salah satunya adalah Haji Mahdar, pendiri sekolah sepak bola Putra Priangan.

"Pak Mahdar mendatangi saya. Dia bilang, 'Apa ibu berani membuat tim bola wanita. Di Indonesia itu berat bikin klub bola wanita. Ibu enggak takut?'" ujar Wiwi mengenang percakapannya dengan Mahdar.

Mendapat tantangan besar dari Mahdar, nyali Wiwi tak ciut. Melihat tekad dan kegigihan dari Wiwi, Mahdar pun mulai menghubungi para petinggi Persib Bandung untuk mengakomodasi keingin besarnya. Tanpa disangka, rencana Wiwi mendapat respons positif dari petinggi Persib. Setelah membentuk kepanitiaan, pada 5 Februari 1969, tim sepak bola Putri Priangan resmi terbentuk.

Ia lantas mengajak rekannya, Nyonya Laila dan Ibu Smith, wanita Bandung berdarah Belanda, untuk membuka pendaftaran di kediaman masing-masing. Tak disangka, jumlah pendaftar membeludak. Para perempuan dari ragam latar belakang turut ambil bagian.

"Pendaftarannya di Jalan Aceh (rumah Laila), Jalan Rum (rumah Smith), dan rumah saya di Jalan Dr Susilo. Syaratnya hanya izin orangtua, sehat jasmani dan rohani, masih sendiri atau bersuami tak masalah, enggak ada batasan umur," tutur pengagum berat Pele tersebut.

Melihat banyaknya antusiasme para srikandi Bandung, lanjut Wiwi, ia bersama tim pelatih, yakni Uan Hermawan dan Witarsa, melakukan seleksi terhadap puluhan perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com