MANCHESTER, KOMPAS.com - Manajer Manchester United, Jose Mourinho, enggan menurunkan Wayne Rooney sebagai gelandang. Sebab, di mata Mourinho, Rooney lebih berbahaya apabila beroperasi di lini depan.
Rencana Mourinho tentu bertolak belakang dengan posisi Rooney beberapa waktu terakhir. Sejak April 2016, dia mulai ditugaskan menjadi gelandang serang oleh manajer terdahulu, Louis van Gaal.
Begitu pula Roy Hodgson, yang menduetkan Rooney dan Dele Alli di lini tengah tim nasional Inggris selama Piala Eropa 2016.
"Sedikit perubahan adalah sesuatu yang lumrah untuk pemain seusia dia. Namun, satu hal yang tidak pernah berubah adalah naluri memasukkan bola ke gawang," kata Mourinho dalam sesi perkenalan, Selasa (5/7/2016).
"Rooney mungkin bukan lagi pemain nomor 9, tetapi menurut saya, dirinya tidak akan pernah menjadi nomor 6," tutur pria berkebangsaan Portugal itu.
Nomor 9 adalah posisi untuk striker. Adapun nomor 6 merujuk pada posisi gelandang tengah.
Chances created in their leagues last season:
H. Mkhitaryan (83)
— Squawka Football (@Squawka) July 2, 2016
J. Mata (53)
W. Rooney (42)
A. Martial (36) pic.twitter.com/1BpCLTAJNj
Apabila Rooney dikembalikan ke posisi naturalnya, persaingan lini depan Man United pun semakin ketat. Masih ada Zlatan Ibrahimovic, Anthony Martial, dan Marcus Rashford sebagai opsi striker.
Dua nama terakhir tampil produktif pada musim 2015-2016. Martial mencetak 17 gol dari 49 laga, sedangkan Rashford membukukan 8 gol dari 20 partai.
Sementara itu, Rooney cuma mampu menyumbang 15 gol dari 41 pertandingan, 27 di antaranya dijalani sebagai striker utama. (Wisnu Nova Wistowo)