KOMPAS.com - Italia pantas diunggulkan apabila melakoni adu penalti kontra Jerman pada perempat final Piala Eropa di Stadion Matmut Atlantique, Sabtu (2/7/2016).
Sebab, Gianluigi Buffon yang berdiri di bawah mistar, sudah tidak asing dengan babak "tos-tosan" pada turnamen internasional.
Bersama tim berjulukan Gli Azzurri, Buffon sudah melakoninya sebanyak tiga kali, dua di antaranya berujung kemenangan.
Terakhir, Italia memenangi adu penalti melawan Inggris di Stadion Olimpiyskiy pada perempat final Piala Eropa 2012. Buffon menggagalkan usaha Ashley Cole sebagai penendang terakhir ketika itu.
#Training #JederFuerJeden #EURO2016 pic.twitter.com/oqZpZ74hW1
— Germany (@DFB_Team_EN) June 29, 2016
Berbanding terbalik dengan Manuel Neuer. Dari 69 pertandingan yang dijalani bersama Die Mannschaft, julukan Jerman, dia tidak pernah mengenyam babak adu penalti.
Neuer tidak lantas bersikap minder meski pengalamannya terlihat inferior dari Buffon. Dia bahkan mendeklarasikan kesiapan maju sebagai eksekutor.
"Kalau ada adu penalti melawan Italia, pekerjaan saya yakni fokus menjaga gawang. Namun, saya akan maju apabila pemain lain merasa takut," tutur Neuer seperti dilansir Tagesspiegel, Kamis (30/6/2016).
Kekuatan mental Neuer sebagai eksekutor memang telah terbukti pada final Liga Champions 2012. Dia maju sebagai eksekutor ketiga dan menaklukkan Petr Cech, yang berdiri di bawah mistar Chelsea.
Hanya, laga tersebut gagal dimenangi Neuer dan Bayern Muenchen. Kegagalan dua eksekutor terakhir, Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger menjadi penyebabnya.
100% - Gigi Buffon & M. Neuer are the only 2 'keepers (2+ games played) yet to concede a goal at #EURO2016. Titans. pic.twitter.com/5M4uAYgt71
— OptaPaolo (@OptaPaolo) June 28, 2016
Adapun untuk penalti waktu normal atau babak tambahan, Neuer memiliki statistik seimbang dengan Buffon.
Neuer mampu menggagalkan 15 dari 47 penalti (31,9 persen) sepanjang kariernya. Sementara itu, Buffon mampu menaklukkan 28 dari 89 (31,4) eksekutor.