Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cesare Maldini, Kapten Juara Eropa Pertama AC Milan

Kompas.com - 03/04/2016, 17:49 WIB

MILAN, KOMPAS.com - Para pemain AC Milan bakal mengenakan ban hitam di lengan sebagai tanda duka atas kepergian Cesare Maldini, saat menghadapi Atalanta dalam lanjutan Serie A, Minggu (3/4/2016).

Cesare Maldini meninggal dunia dalam usia 84 tahun. Dari keterangan keluarga, ayah dari Paolo Maldini itu meninggal pada malam pergantian hari dari Sabtu (2/4/2016) ke Minggu (3/4/2016).

Kepergian Maldini menjadi duka bagi dunia sepak bola, khususnya Italia dan AC Milan. Jelang pertandingan pekan ke-31 Serie A yang dilangsungkan Minggu, terlebih dahulu diadakan mengheningkan cipta untuk menghormati Maldini.

"Kepergian Cesare Maldini berarti perginya sosok fundamental dalam sejarah AC Milan," tulis pernyataan resmi klub.

"Dia merupakan kapten AC Milan saat menjuarai Piala Champions pada 1963 di Wembley. Dia juga ayah dari Paolo. Selain itu, anagram 'Milan' terbentuk dari nama belakangnya."

"Seluruh orang di AC Milan merasa berduka dan mengucapkan bela sungkawa kepada Ny. Maldini, anak-anaknya, dan keluarganya."

Maldini lahir di Triesta pada 5 Februari 1932. Karier ayah dari Paolo Maldini, bek yang identik dengan nomor kostum 3 di AC Milan, itu dimulai di klub kota kelahirannya, Triestina, pada 1952.

Sebagai pemain, nama Maldini terangkat ketika membela AC Milan antara 1954 dan 1966. Ketika itu, dia mengantarkan timnya menjadi juara Liga Italia sebanyak empat kali, dan satu kali menjadi juara Piala Champions.

Antara 1960 dan 1963, Maldini 14 kali memperkuat tim nasional Italia, tetapi gagal mempersembahkan gelar bergengsi.

Satu membela Torino pada musim 1966-1967, Maldini lantas memutuskan gantung sepatu. Jeda tiga tahun, dia lalu menerima jabatan menjadi asisten pelatih AC Milan pada 1970-1972.

Dia kemudian diangkat menjadi pelatih kepala pada 1972, dan mengantarkan timnya meraih Piala Winners pada musim pertamanya.

Prestasi terbaiknya sebagai pelatih dicatat ketika menangani tim muda Italia. Dia membawa tim U-21 Italia tiga kali menjadi juara Eropa.

Pasca-Piala Eropa 1996, dia lalu diangkat menjadi pelatih tim nasional senior Italia menggantikan Arrigo Sacchi. Italia kandas pada perempat final Piala Dunia 1998 dari Perancis, dan Maldini mundur setelahnya.

Sempat menjadi pelatih sementara AC Milan pada 2001, Maldini kemudian didaulat menjadi pelatih Paraguay pada tahun yang sama.

Paraguay dibawanya lolos ke babak 16 besar. Mereka disisihkan oleh Jerman dengan skor 0-1 pada babak tersebut.

Setelah itu, Maldini lebih banyak menghabiskan kariernya sebagai pengamat sepak bola dan pemandu bakat di AC Milan.

Maldini mewariskan darah sepak bolanya kepada Paolo Maldini (anak) serta Christian dan Daniel (cucu). Namun, Cesare Maldini belum bisa melihat kiprah cucunya bermain di tim senior AC Milan karena telah mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (3/4/2016) dini hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Timnas Indonesia
Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com