Memang, bersama Leicester dia membuat kejuatan besar karena hingga kini mereka memuncaki klasemen sementara Premier League 2015-2016. Tak heran bila spekulasi yang beredar menyebutkan pelatih asal Italia tersebut berpeluang kembali ke negaranya untuk menangani Azzurri, menggantikan Antonio Conte.
Namun manajer berusia 64 tahun itu tak menanggapinya secara serius. Bahkan dia bercanda dengan menyebut rekornya di level internasional tidak bagus. Ini merujuk pengalamannya ketika menjadi pelatih tim nasional Yunani.
Conte ditengarai akan menjadi manajer Chelsea pada musim depan, setelah mengemban tugas internasional bersama timnas Italia pada Piala Eropa 2016 di Perancis bulan Juni-Juli nanti. Pasalnya, mantan pelatih Juventus ini disebut-sebut menjadi kandidat terkuat menukangi The Blues, meskipun masih ada beberapa nama lain yang menjadi pesaingnya.
"Saya akan merasa sangat senang, tetapi saat ini semua itu hanya sebuah spekulasi. Saat ini saya hanya ingin fokus bersama Leicester," kata Ranieri kepada Sky Sports.
"Terakhir kali saya menangani sebuah tim nasional, semuanya tidak berjalan dengan baik. Semua ini juga masih sebuah spekulasi," ucapnya.
Sepanjang kariernya, Raniari hanya satu kali menangani tim nasional, yaitu Yunani. Tetapi dia gagal menghadirkan kemenangan bagi Ethniki dalam empat pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 yang membuatnya dipecat Federasi Sepak Bola Yunani (HFF), hanya setelah empat bulan menangani tim.
Ranieri cuma bisa membawa Yunani menahan imbang Finlandia dengan skor 1-1. Sedangkan pada tiga pertandingan lainnya menghadapi Rumania, Irlandia Utara, dan Kepulauan Faroe, semua berakhir dengan kekalahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.