Bursa transfer musim dingin yang tengah berlangsung menjadi momen China dalam menggelontorkan uang untuk membeli pemain top dari Eropa. Mereka mendatangkan nama-nama beken seperti Ramires, Jackson Martinez dan pemain incaran Liverpool, Alex Teixeira. Dua nama terakhir ini mencatat rekor transfer non-Eropa.
Eriksson, yang kini menjadi pelatih Shanghai SIPG, merasa yakin rangkaian transfer tersebut baru awal. Pria asal Swedia ini memprediksi pada masa mendatang para pemain top akan berbondong-bondong ke China karena tawaran gaji yang tinggi, di samping adanya peningkatan kualitas permainan yang ditunjukkan dalam ajang Liga Champions Asia.
"Liga Champions Asia dulu didominasi tim dari Jepang, Korea Selatan dan Australia. Tetapi Guanzhou Evergrande yang dilatih Luiz Felipe Scolari sudah memenanginya dua dari tiga musim terakhir."
"Sepak bola di televisi setiap saat ini di sini tidak hanya Premier League atau Liga Champions, tetapi semua liga Eropa."
"Liga Super China merupakan liga yang tengah naik, sehingga menarik sejumlah pemain dengan nama besar. Akan ada lebih banyak lagi yang mengikutinya."
"Sepak bola terus meningkat setiap saat dan mereka sangat ambisius dengan tim nasional."
Eriksson menambahkan bahwa klub-klub di kota seperti Shanghai relatif agak kesulitan menarik pemain-pemain top. Meskipun demikian, mantan manajer Manchester City ini yakin bakal ada kejutan budaya.
"Masalah terbesar adalah bahasa karena sangat sulit bagi orang Eropa mempelajarinya," tambah Eriksson. "Di kota-kota besar seperti Shanghai, hal itu lebih mudah karena begitu banyak orang berbicara bahasa Inggris."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.