Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Zidane di Real Madrid, Ciptakan Kebahagiaan

Kompas.com - 19/01/2016, 06:24 WIB


MADRID, KOMPAS.com
- Kemampuan menciptakan suasana bahagia di kamar ganti dinilai menjadi nilai lebih Zinedine Zidane dibandingkan Rafael Benitez sebagai pelatih Real Madrid. Demikian ulasan mantan bek Real Madrid, Ivan Campo.

Zidane ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid menggantikan Rafael Benitez pada awal Januari lalu. Dari 2 pertandingan pertama sebagai pelatih, Zidane telah mempersembahkan 2 kemenangan dengan produktivitas mencolok 10-1.

Keberhasilan menjalani start sempurna sebagai pelatih itu tak lepas dari kemampuan Zidane menjaga situasi kondusif di tim. Bahkan, Cristiano Ronaldo mengatakan para pemain Real Madrid lebih menunjukkan empati kepada Zidane.

"Zidane bagus. Saya pikir, sejumlah problem yang terjadi di Real Madrid (saat dilatih Benitez), langsung bisa teratasi," kata Campo seperti dilansir International Business Times, Senin (18/1/2016).

Menurut bek Real Madrid antara 1998 dan 2003 itu, melatih tim besar memerlukan kemampuan menjaga situasi kamar ganti pemain untuk tetap kondusif. Ada bintang selalu dimainkan pada tiap pekannya, tetapi hanya 11 pemain yang boleh tampil di lapangan.

"Untuk bisa mengatasi hal tersebut, butuh sesuatu yang istimewa dari seorang pelatih," tutur mantan rekan satu tim Zidane itu.

"Anda harus punya pengalaman dan bisa menghadirkan respek dari para pemain. Dalam beberapa situasi, saya melihat pelatih tak bisa menghadirkan respek itu. Itulah perbedaan utama antara Zidane dan Benitez," ucapnya lagi.

"Kegembiraan di kamar ganti menjadi kunci penting kesuksesan sebuah klub elite. Zidane sukses membawakan kebahagiaan itu sejak hari pertama melatih," ucap mantan pemain Bolton Wanderers itu.

Jadi Pep Guardiola-nya Real Madrid 

Di bawah Zidane, para pemain bintang seperti Ronaldo, Gareth Bale, atau Karim Benzema terlihat lebih tenang. Nama besar Zidane membuat para pemain bintang itu mau mengikuti segala instruksi yang diberikan.


"Zidane bukanlah tipe pemain yang suka berlari. Namun, dia juga mengetahui bahwa sepak bola harus dimainkan dengan bola berada di kaki. Karena itu, ketika di lapangan, dia selalu berusaha 100 persen untuk kembali merebut bola sesegera mungkin," ucap Campo.

"Itulah filosofi permainan Real Madrid sepanjang sejarahnya. Hal itu pun saya harapkan," kata Campo.

Menurut Campo, Zidane akan bisa meraih kesuksesan karena seluruh elemen Real Madrid mendukung dan memujanya. Dia juga tahu hal apa saja yang dibutuhkan untuk sukses di klub, seperti komunikasi, sikap respek, dan ketenangan di kamar ganti.

"Suporter dan klub ini seolah mencari sosok Pep Guardiola-nya Real Madrid. Zidane akan diberikan cukup waktu dan kesabaran untuk melaksanakan tugasnya," ujar mantan rekan tandem Fernando Hierro di jantung pertahanan Real Madrid itu.

Meski demikian, Zidane juga harus memahami tekanan besar yang biasa menimpa pelatih Real Madrid. Pelatih berusia 43 tahun itu bisa saja lengser lebih cepat dari saat berakhirnya kontrak, 30 Juni 2018, andai menunjukkan performa buruk bersama Los Blancos.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com