Menjelang laga usai, Semen Padang sebenarnya sudah unggul 2-1. Namun, pada menit ke-86, Persipura Jayapura mendapatkan hadiah penalti setelah wasit menilai pemain Semen Padang, Mohamaddu Alhadji, menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Tak pelak, Nilmaizar dan para pemainnya memprotes keputusan wasit Najamudin tersebut. Bahkan, mereka sempat tak mau melanjutkan laga selama sekitar lima menit, meskipun aksi mereka tak dapat mengubah situasi.
Ian Louis Kabes yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya dan membawa Persipura menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Laga pun akhirnya dilanjutkan ke babak adu penalti yang akhirnya dimenangi oleh Persipura Jayapura.
"Wasit parah, tidak punya hati. Seharusnya itu tidak penalti, bisa dilihat kok dari tayangan ulang," ujar Nilmaizar seusai laga kepada KOMPAS.com.
"Kesalahan terbesar wasit adalah mengambil keputusan penalti, padahal kan tidak. Pemain lawan saja kaget dengan keputusan penalti itu," tutur eks pelatih tim nasional Indonesia tersebut.
Dalam kesempatan itu, Nilmaizar juga memberikan data kepada KOMPAS.com mengenai keputusan kontroversial wasit Najamudin Aspiran pada sejumlah laga.
Sebelum gol Kabes, Semen Padang unggul lebih dulu lewat gol Irsyad Maulana (26') dan Yoo Hyun Koo (36'). Robertino Pugliara memperkecil kedudukan, dua menit setelah gol kedua Kabau Sirah.