Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Nama dan Logo Persebaya di Mata Mahaka

Kompas.com - 23/09/2015, 15:51 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber Juara.net

KOMPAS.com - CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani menilai polemik merek Persebaya hanyalah masalah personal antara pentolan Suporter Persebaya 1927, Andi Peci, dan CEO Persebaya, Gede Widiade. Dia pun bersikap hati-hati terhadap tuntutan Bonek 1927.

Tuntutan Andi Peci dan kawan-kawan dilatari oleh keputusan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkunham) yang menyatakan PT Persebaya Indonesia sebagai pemegang sertifikat sah dan nama Persebaya. Mereka meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melarang penggunaan logo dan nama Persebaya pada Piala Presiden 2015.

Desakan ini mendapat dukungan dari Tim Transisi bentukan Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Namun, Mahaka punya pandangan berbeda.

"Hal itu merupakan masalah internal klub. Lagi pula yang keberatan bukan pemiliknya, melainkan penggemarnya dan saudara Andi Peci. Terlalu hebat seorang Andi Peci sehingga badan negara seperti BOPI melayaninya," kata Hasani.

Hasani juga bersikap hati-hati. Dia menilai, Persebaya awalnya berbentuk perserikatan yang melibatkan banyak pemilik. "Jadi belum tentu hal yang diklaim sekarang sudah benar. Turnamen kami jangan diganggu terus," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, mengatakan telah mengontak Mahaka agar bisa bertemu membahas masalah ini. Namun, Hasani mengaku belum mendapatkan kabar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Juara.net
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com