Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Jamin Piala Kemerdekaan Bersih dari Mafia Bola

Kompas.com - 07/08/2015, 18:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjamin pelaksanaan Piala Kemerdekaan dilakukan tanpa adanya mafia bola. Celah bagi mafia bola ditutup dengan menaikkan uang hadiah kepada para juara, hingga komitmen wasit, klub, hingga pemain untuk menunjang tinggi prinsip fair play.

"Komitmennya bahwa mereka tidak boleh lagi terpengaruh oleh siapa pun. Mereka ingin menunjukkan bahwa prinsip fair play jadi fondasi penting bagi perubahan sepak bola Indonesia. Karena bisa jadi ketika mafia bergerak, wasit dipengaruhi, klub juga bahkan pemain juga," ujar Imam usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jumat (7/8/2015).

Imam mengungkapkan, dalam pelaksanaan Piala Kemerdekaan, pemberian hadiah akan sepenuhnya diberikan kepada klub-klub. Jumlah hadiah pun ditingkatkan dari yang sebelumnya untuk juara 1 sebesar Rp 500 juta menjadi Rp 1,5 miliar. Sementara untuk juara 2 yakni Rp 1 miliar dan Rp 750 juta.

"Seluruh dananya berasal dari sponsor," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Selain itu, Imam menuturkan, tim transisi yang menggelar Piala Kemerdekaan juga menggandeng kepolisian. Kepolisian tak hanya menjadi pengawas pertandingan, tetapi juga mulai dilibatkan untuk penyidikan terhadap temuan mafia bola.

"Ada komitmen juga dari wasit agar tidak harus takut dengan ancaman-ancaman," ucap dia.

Lebih lanjut, Imam menjabarkan Piala Kemerdekaan akan dilaksanakan pada 15 Agustus-7 Sepetember di enam kota, yakni Solo, Medan, Serang, Madiun, Bantul, dan Cilegon. Presiden Jokowi dijadwalkan akan membuka pertandingan di salah satu kota tersebut.

Saat ditanyakan soal izin pelaksanan Piala Kemerdekaan dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), anggota Tim Transisi Zuhairi Misrawi mengungkapkan segala hal yang diperlukan BOPI sudah diajukan tim transisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com