"Lebih banyak masyarakat adakan kompetisi, turnamen, bagi saya tidak ada soal. Yang penting ke depan tidak boleh ada monopoli lagi. Siapa pun yang siapkan diri sebagai operator dan sponsor kita buka seluas-luasnya sehingga ada kompetisi yang kompetitif, bukan kompetisi yang diatur-atur," kata Imam di istana kepresidenan, Jumat (24/7/2015).
Imam menyatakan tak menjadi soal apabila kompetisi akhirnya dilakukan pihak swasta mana pun. Di negara berkembang, kata dia, kompetisi dilakukan oleh banyak operator sehingga hal ini lazim dilakukan.
Saat ditanyakan bagaimana persiapan Piala Kemerdekaan pada 2 Agustus yang diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk digelar, Imam mengaku belum mengetahui perkembangan selanjutnya.
"Saya nggak tahu. Saya kira tim transisi hari ini mau rapat. Saya belum dapat laporannya," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Semenjak PSSI dibekukan Kemenpora, pemerintah membentuk tim transisi yang mengambil alih semua tugas PSSI. Tim transisi kini tengah menyiapkan konsep pembinaan hingga kompetisi yang dilakukan di Indonesia.
Jika pada masa kepememimpinan PSSI, seluruh kompetisi dijalankan oleh PT Liga Indonesia. Kini, Imam meminta agar ada banyak operator yang menjalankan kompetisi. Pemerintah juga membuka keterlibatan PT Liga Indonesia. Namun, PT. Liga Indonesia menyatakan tak bersedia apabila pemerintah tak melibatkan PSSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.