Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub Tidak Diverifikasi

Kompas.com - 16/07/2015, 15:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Badan Olahraga Profesional Indonesia batal memverifikasi klub-klub peserta Piala Kemerdekaan. Sifat turnamen yang merupakan berjangka pendek dan tidak berjenjang membuat pesertanya tidak wajib diverifikasi. Verifikasi hanya dilakukan pada promotor lomba.

"Setelah bertemu dengan Tim Transisi Pembenahan Tata Kelola Sepak Bola Indonesia pada Senin (13/7), kami berkesimpulan, turnamen Piala Kemerdekaan tidak perlu mensyaratkan verifikasi klub yang menjadi peserta. Turnamen ini digelar dalam waktu pendek dan tidak ada degradasi-promosi bagi pesertanya," kata Heru Nugroho, Sekretaris Jenderal BOPI, Rabu, di Jakarta.

Menurut Heru, seperti beberapa turnamen yang digelar sepanjang 2015, termasuk turnamen Kapolda Jawa Tengah, Juni lalu, verifikasi dari BOPI memang tidak diwajibkan.

Heru mengatakan, verifikasi wajib dilakukan pada kompetisi yang bersifat kandang-tandang, berdurasi waktu panjang, berjenjang, dan ada mekanisme promosi-degradasi. Dengan demikian, klub peserta turnamen Indonesia Satu juga tidak perlu diverifikasi, jika sifatnya sama dengan Piala Kemerdekaan.

Pernyataan ini berbeda dengan yang dikemukakan Heru sebelumnya bahwa BOPI menyiapkan verifikasi untuk klub-klub yang akan mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Indonesia Satu. Selain aspek legalitas, kontrak pemain dan tunggakan gaji pemain ialah faktor yang akan diperhatikan.

Pembubaran tim oleh beberapa klub membuat BOPI memastikan setiap tim peserta turnamen, khususnya Indonesia Satu, memiliki kontrak dengan pemainnya. Klub tidak boleh memiliki tunggakan gaji terhadap pemain (Kompas, 11/7).

Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan mengatakan, klub peserta Piala Kemerdekaan tidak dapat diverifikasi karena status klub berbeda-beda. Ada klub profesional, amatir, dan klub yang sudah mati tetapi hidup lagi.

Perbedaan status itu membuat tidak ada satu standar verifikasi yang sama untuk semua klub.

Bukan perbaikan

Menurut Yusuf, turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Indonesia Satu hanya menjadi pengisi kekosongan waktu bagi klub dan pemain saat kompetisi dibekukan. Kedua turnamen itu tidak dapat memperbaiki tata kelola sepak bola nasional.

"Pemerintah harus menjelaskan cetak biru langkah perbaikan tata kelola sepak bola nasional agar semua pihak paham apa yang harus dilakukan. Perbaikan hanya dapat dilakukan melalui kompetisi dan oleh federasi resmi, bukan melalui turnamen demi turnamen," kata Yusuf.

Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan, Piala Kemerdekaan digelar untuk menjawab keresahan pemain dan klub yang tidak memiliki kegiatan dan pendapatan. Setelah turnamen itu, pemerintah akan mengumumkan langkah perbaikan tata kelola sepak bola selanjutnya.

"Kami memahami jika masyarakat mempertanyakan langkah Kemenpora. Namun, kami akan menggelar kompetisi di semua level, bukan hanya di tingkat profesional, melainkan juga usia muda," kata Gatot. (ECA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com