Sepp Blatter baru saja mengejutkan dunia dengan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden FIFA setelah 17 tahun menduduki jabatan itu. Padahal, dia baru saja terpilih kembali untuk kelima kalinya secara berturut-turut pada Jumat (29/5/2015).
Ronaldo, yang membantu Brasil menjadi juara dunia 2002, berharap apa yang dilakukan Blatter bisa diikuti sejawatnya di CBF, Marco Polo Del Nero. Menurutnya, Del Nero tidak memberikan contoh yang bagus.
Del Nero baru berada di posisi itu sejak pertengahan April. Dia menggantikan Jose Maria Marin, yang merupakan satu dari tujuh pejabat sepak bola papan atas yang ditahan pekan lalu di Swiss dengan dakwaan AS menerima suap bernilai 150 juta dollar dalam rentang waktu 24 tahun.
Del Nero menegaskan ia tidak tahu apa-apa mengenai praktek-praktek korupsi. Tetapi Ronaldo mengatakan di Sao Paulo, bahwa dirinya meyakini "sapu yang baru" dibutuhkan untuk saat ini.
"Saya akan senang melihat dia (Del Nero) juga mengundurkan diri. Ia tidak memberi contoh bagus. Hubungan dia dengan mantan presiden (CBF) merupakan bukti," kata Ronaldo, Rabu (3/6/2015), yang juga merupakan anggota tim Piala Dunia 1994 ketika mereka meraih gelar dunia, meski ia tidak bermain sama sekali.
"Itu menggemparkan orang-orang untuk melihat kepengurusan di sepak bola Brasil dan dunia di krisis korupsi ini. Saya berharap penyelidikan-penyelidikan itu melangkah maju -- dan khususnya di sini, di Brasil."
"Saya pikir ini hanya awal dan masih banyak yang harus ditemukan," tambah mantan pemain Real Madrid itu.
"Hirarki sepak bola memerlukan pembaruan dengan federasi-federasi. Saya pikir para politisi dan pejabat sepak bola yang tersangkut korupsi perlu dipenjara," kata Ronaldo, yang berbicara di Sao Paulo, sambil memberi kesimpulan bahwa ia menuntut transparansi, kejujuran, dan profesionalisme yang lebih besar lagi.
"Ada banyak hal yang salah di sini," tambahnya, dengan memberi kiasan mengenai pertandingan domestik di mana banyak klub terjebak utang dan kasus-kasus penonton yang terjatuh, sedangkan berbagai stadion yang dibangun untuk Piala Dunia tahun lalu tidak digunakan.
Pria berusia 38 tahun ini melihat sejumlah persekongkolan melibatkan FIFA dan CBF begitu dekat, ketika ia menjadi panitia penyelenggara Piala Dunia.
Pada Selasa (2/6), mantan bintang Brasil lainnya, Romario, menyambut gembira pengunduran diri Blatter dan mendesak pula reformasi di tubuh CBF, dengan mengatakan "tsunami" yang menimpa sepak bola akan menyapu para pejabat yang korup.
Sementara itu Zico, yang juga merupakan legenda Brasil, mengatakan melalui media sosial bahwa ia mungkin akan mengajukan diri pada pemilihan presiden FIFA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.