Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sanksi FIFA Ini seperti Malapetaka yang Terencana"

Kompas.com - 01/06/2015, 14:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyayangkan jatuhnya sanksi FIFA untuk Indonesia. Ia pun menuding Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai penyebab Indonesia mendapat sanksi tersebut.

Agus menjelaskan, sanksi FIFA sebenarnya bisa dihindari jika Kemenpora merespons cepat dengan mencabut sanksi pembekuan pada PSSI. Pasalnya, semua pihak telah memberikan masukan, termasuk DPR yang meminta Kemenpora tidak gegabah saat membuat putusan tersebut.

"Sanksi (FIFA) ini seperti malapetaka yang direncanakan karena sudah diingatkan berkali-kali," kata Agus di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/6/2015).

Politisi Partai Demokrat itu menuturkan, sanksi FIFA untuk Indonesia bakal memberi dampak serius untuk para atlet sepak bola dan masyarakat. Ia menilai Menpora Imam Nahrawi tidak menjalankan tugasnya secara lengkap dalam mengatasi berbagai persoalan sepak bola nasional.

"Menpora hanya menjalankan fungsi mengatur, tetapi tidak menjalankan fungsi melayani dan melindungi. Kami sampaikan pada Menpora,  jangan buat malapetaka yang terencana," ungkapnya.

FIFA resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015). Akibat putusan tersebut, Indonesia dilarang mengikuti turnamen internasional FIFA maupun AFC hingga waktu yang tidak ditentukan.

Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke, dalam suratnya kepada PSSI, mengatakan, pihaknya baru akan mencabut sanksi dan memulihkan keanggotaan apabila Indonesia memenuhi empat syarat. Inti dari syarat itu adalah PSSI kembali diberi wewenang mengelola urusannya secara independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com