Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti "Blueprint" Pemerintah untuk Benahi PSSI

Kompas.com - 30/05/2015, 23:17 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salamm, mengungkapkan, pemerintah sudah mempunyai blueprint yang akan dijadikan dasar untuk membenahi sepak bola Indonesia.

Pernyataan itu diungkapkannya setelah FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia, Sabtu (30/5/2015). FIFA mengeluarkan putusan tersebut setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss.

"Pemerintah sudah menyiapkan blueprint ke depan baik untuk kompetisi, menghidupkan kembali perserikatan di daerah, liga-liga nusantara, dan kemudian yang jelas akan juga mengevaluasi program-program yang belum tersentuh oleh PSSI," ungkap Alfitra kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu malam.

"Kami akan bekerja secepat mungkin. Nanti Pak Menteri (Imam Nahrawi) yang akan langsung mengumumkannya," tambah Alfitra.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengutarakan bahwa pemerintah ingin ada pembenahan total PSSI untuk memperbaiki prestasi sepak bola Tanah Air. Menurutnya, krisis prestasi sepak bola Indonesia sudah semakin mengkhawatirkan lantaran tim nasional senior terakhir kali meraih juara pada 1991.

"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?" kata Jokowi.

"Pembenahan total artinya reformasi total, pembenahan organisasi, sistem, dan manajemen karena di tingkat pemain saya lihat sudah bagus. Tetapi, di level ini harus ada pembenahan," lanjut Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com