Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: Yang Sekarang Dukung PSSI Dulunya Minta Boikot!

Kompas.com - 25/05/2015, 18:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sempat berbicara dengan nada tinggi saat disinggung kemungkinan membatalkan pembekuan terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan mengharmoniskannya bersama Tim Transisi bentukan pemerintah.

Menurut dia, orang-orang yang saat ini mendukung PSSI dulunya justru ingin memboikot organisasi tersebut. "Coba lihat konflik beberapa tahun lalu. Orang-orang yang ungkit PSSI dulunya enggak pernah urus PSSI. Ayo kita buka-bukaan," kata Imam seusai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (25/5/2015).

Orang-orang itu, menurut Imam, bahkan awalnya memelopori pemboikotan PSSI. "Orang-orang yang sekarang ngomong harus dengan PSSI, mereka dulunya yang pelopori untuk boikot PSSI," ujar Imam.

Imam mengaku, pemerintah hingga saat ini belum mengambil sikap apakah akan menarik kembali surat pembekuan terhadap PSSI atau tidak. Presiden Jokowi, lanjut dia, hanya menitikberatkan pada prestasi sepak bola Tanah Air. "Itu berarti harus ada pembenahan total!" ucap Menpora.

Terkait langkah konkret, Presiden Jokowi menyerahkan hal itu kepada kementerian untuk melakukan kajian. Imam tak mau berandai-andai apakah FIFA nantinya akan menjatuhkan sanksi atau tidak kepada Indonesia apabila tidak bisa menyelesaikan perseteruan ini sebelum tanggal 29 Mei.

Hari ini, selain menghadap Jokowi, Imam juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, dan Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan. JK meminta agar Imam mencabut surat pembekuan PSSI.

Sementara itu, FIFA akan melakukan kongres tahunan pada 28-29 Mei mendatang. Nasib keanggotaan Indonesia, terkait friksi antara pemerintah dan PSSI, akan diputuskan pada hari kedua kongres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com