Pada Kamis (30/3/2015), Menpora Imam Nahrawi mengungkapkan, pihaknya berkeinginan tetap menggunakan jasa PT Liga Indonesia untuk menjalankan kompetisi. Namun, jika PSSI tetap "kekeuh" menghentikan kompetisi, ia menyatakan akan mengambil tindakan tegas dengan mencari operator lain.
Pada Sabtu (2/5/2015), setelah menggelar rapat Komite Eksekutif, PSSI akhirnya memutuskan untuk tetap menghentikan kompetisi. Seluruh kompetisi sepak bola Indonesia dihentikan dengan kondisi force majeure.
"Siapa yang mau diambil dan bagaimana mengambilnya? Jadi, kami pastikan seluruh anggota PSSI berada di bawah kami. Kalau PSSI tunduk kepada organisasinya, anggotanya pun tunduk, begitu juga dengan PT Liga Indonesia, termasuk seluruh perangkat pertandingan," ujar Hinca saat melakukan jumpa pers.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menambahkan, pihaknya tidak berada dalam posisi mengambil keputusan untuk menghentikan atau menjalankan kompetisi. Ia mengatakan, PT Liga hanya mengacu kepada regulasi yang dibuat oleh PSSI.
"Kalau ada inisiatif dari pihak manapun untuk menjalankan kompetisi dan mengulangi pernyataan saya sebelumnya bahwa kompetisi ISL ini adalah properti, aset dan programnya PSSI yang dilimpahkan kepada PT Liga Indonesia," terang Joko.
"Kami sebagai sebuah badan hukum sebenarnya independen oleh siapapun, tetapi seluruh program yang dijalankan PT Liga harus di approve melalui mekanisme RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) kami. Jadi PT Liga tidak dalam posisi berandai-andai mengenai masalah ini," tambahnya.
Menpora bakal membentuk Tim Transisi guna mengambil alih tugas PSSI sebagai kelanjutan dari pembekuan lembaga tertinggi sepak bola di Indonesia itu. Kabarnya, anggota Tim Transisi bakal diumumkan pada pekan depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.