"Kami dapat memastikan surat dari Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, telah dikirimkan pada 19 Februari 2015 kepada Persatuan Sepak Bola Indonesia menyusul penundaan awal musim Indonesia Super League," kata juru bicara FIFA, seperti dikutip dari Antara.
Dalam surat itu, FIFA mengingatkan PSSI sebagai anggota asosiasi agar bisa mengelola urusannya sendiri secara independen tanpa pengaruh dari pihak luar sebagaimana diatur pasal 13 dan 17 Statuta FIFA.
Pasal 13 ayat 1 Statuta FIFA menyebutkan bahwa anggota asosiasi harus tetap independen. Sementara pasal 17 ayat 4 menjelaskan FIFA tidak akan mengakui keputusan yang dibuat oleh badan tidak resmi dari asosiasi lokal.
Sebelumnya pada Rabu (1/4/2015), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mengeluarkan rekomendasi pada 16 klub yang bisa mengikuti kompetisi Indonesia Super League. Dua klub yakni Arema Cronus dan Persebaya Surabaya tidak diberikan rekomendasi untuk mengikuti kompetisi.
Namun, rekomendasi tersebut diabaikan kedua klub karena Arema dan Persebaya tetap melangsungkan pertandingan perdananya.
Selain itu Pucuk Pimpinan Manajemen PT Liga, Joko Driyono, juga mengatakan kompetisi tetap dimulai pada 4 April lalu dan berjalan dengan 18 klub yang bertanding termasuk Arema dan Persebaya di dalamnya.
Joko yang juga Sekjen PSSI tersebut mengatakan PT Liga tidak mungkin menjalankan kompetisi hanya dengan 16 tim karena seluruh pertandingan sudah dijadwalkan untuk 18 klub. Ia mengatakan PT Liga tidak bisa merombak jadwal pertandingan dari 18 klub menjadi 16 klub.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.